Asuransi Perjalanan Mungkin Takkan Layani Klaim Virus Corona

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Asuransi Perjalanan Mungkin Takkan Layani Klaim Virus Corona

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Rabu, 29 Jan 2020 06:45 WIB
Pengawasan penumpang pesawat dari China melalui Bandara Soekarno-Hatta diperketat. Ini menyusul adanya virus Corona yang bermula dari Kota Wuhan, China.
Foto: Ilustrasi turis (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Penyedia jasa asuransi perjalanan (Travel Insurance) mungkin tidak akan melayani klaim terkait virus Corona. Itu karena kejadian tersebut sudah jadi informasi publik.

Virus Corona telah mewabah di beberapa negara, terutama di China. Banyak kota ditutup. Larangan berpergian juga sudah diterbitkan oleh beberapa negara.

Banyak traveler yang sudah terlanjur memesan paket liburan membatalkan rencananya, dan meminta refund. Namun ada pula beberapa traveler yang terlanjur terdampak, dan harus memperpanjang masa kunjungannya akibat tidak bisa kemana-mana.

Untuk kasus yang terakhir itu, apabila traveler sudah membeli asuransi perjalanan (Travel Insurance), maka kalian bisa mengajukan klaim untuk biaya akomodasi atau perubahan penerbangan.


Tapi itu hanya berlaku untuk traveler yang sudah membeli asuransi perjalanan sebelum Virus Corona dijadikan sebagai kejadian luar biasa. Setelah ditetapkan jadi wabah dunia, maka pihak asuransi perjalanan tidak akan melayani klaim terkait virus Corona.

"Jika Virus Corona dinyatakan sebagai kejadian pandemi hari ini, kamu tidak bisa membeli asuransi untuk mengcover perjalanan kamu di bulan Februari, karena kejadian tersebut sudah terjadi dan diketahui," kata Brent Thomas, Direktur Komersial Asuransi House of Travel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Traveler dianggap sudah mengetahui bahwa virus Corona adalah wabah karena beritanya sudah menyebar dimana-mana. Sekalipun dilayani karena terdampak virus Corona, traveler tidak bisa semena-mena dalam urusan klaim asuransi perjalanan.

"Kamu tidak bisa pindah dari hotel bintang 3 jadi hotel bintang 5. Orang-orang harus menyadari, asuransi bukanlah pembayaran tak terbatas. Ini tentang apa yang adil dan masuk akal," pungkas Thomas.




(wsw/wsw)

Hide Ads