Hotel dengan 1.200 Kamar Akan Dibangun di Kawasan Menoreh

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Hotel dengan 1.200 Kamar Akan Dibangun di Kawasan Menoreh

Eko Susanto - detikTravel
Jumat, 07 Feb 2020 21:48 WIB
Direktur Utama Badan Otorita Borobudur, Indah Juanita (paling kiri)
Suasana rapat koordinasi destinasi super prioritas Borobudur di Magelang. (Eko Susanto/detikcom)
Magelang -

Badan Otorita Borobudur (BOB), akan membangun hotel dengan 1.200 kamar. Tujuannya untuk mendukung pengembangan kawasan super prioritas Borobudur.

Direktur Utama BOB, Indah Juanita mengatakan, rencana pembangunan hotel di lahan 309 hektare yang berada di Perbukitan Menoreh, Kabupaten Purworejo. Hotel tersebut nantinya akan dibangun dengan 1.200 kamar dan pembangunan secara bertahap.

"Jumlah kamar yang akan dibangun ada 1.200, tetapi itu bertahap, sesuai dengan tahap pasarnya. Rencananya, 1.200 kamar pada 2025, mudah-mudahan lancar semuanya dan pertumbuhan kepariwisataan bisa tinggi," katanya kepada wartawan di sela-sela Rapat Koordinasi Destinasi Super Prioritas Borobudur (Joglosemar) di Magelang, Kamis (6/2/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembangunan hotel akan dilakukan secara bertahap. Nantinya kemungkinan akan ada berbagai fasilitas lain yang mencakup lebih banyak pengunjung.

"Hotel tidak masif yang besar. Jumlah kamar di atas 1000 kamar dan dibangun secara bertahap. Glamping hanya 50 penghuni, bisa jadi ada glamping baru lagi dimana kapasitas lebih banyak," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Pihaknya berharap, dengan adanya bandara baru New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA) dapat membawa dampak terhadap pengembangan kawasan super prioritas. Selain itu, diharapkan dengan adanya NYIA bisa menyerap jumlah tamu yang besar.

"Dengan adanya airport, kapasitasnya besar sekali. Berarti kita punya peluang penyerapan yang tinggi. Jadi kalau kami 1.200 (kamar), nanti di tempat lain ada lagi yang harus bisa menyerap jumlah tamu yang sedemikian besar," kata dia.

Ia menyampaikan pula dengan jumlah penumpang yang banyak setiap tahunnya, tentu harus memikirkan keterpaduan antara DIY dan Jawa Tengah. Mulai dari akomodasi sampai jalur jalan.

"Jadi begitu tamu turun di airport, keluarnya kemana saja, jadi ini harus terserap. Tak hanya akomodasi, termasuk juga kulinernya, infrastruktur dasar, air listrik, jalur jalan harus dikoordinasikan. Maka kami sangat memerlukan integrated tourism masterplan untuk dua provinsi tersebut," ujar Indah.

Foto: Direktur Utama Badan Otorita Borobudur, Indah Juanita (paling kiri) (Eko Susanto/detikcom)

"Yang sudah jadi integrated tourism masterplan untuk Borobudur, Yogyakarta dan Prambanan. Nanti setelah ini, pemerintah pusat akan membuat ITP secara keseluruhan, DIY dan Jateng. Dimana keseluruhan infrastruktur kepariwisataaan itu bisa terpadu," ujarnya.

Pihaknya menambahkan, pada bulan Maret 2020 akan menggelar event internasional, event downhill enduro untuk sepeda. Event ini merupakan yang pertama di DIY dan Jateng.

"Maret ada event internasional, event downhill enduro untuk sepeda. Tempat kita masih hutan virgin, tetapi karena seperti itu jadinya menarik untuk jadi event pertama di DIY dan Jateng.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Melihat Kemeriahan Grebeg Gethuk di Magelang"
[Gambas:Video 20detik]
(elk/ddn)

Hide Ads