Mendagri Tito: Bali Tetap Ramai, Nggak Benar Kalau Dibilang Kota Hantu

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mendagri Tito: Bali Tetap Ramai, Nggak Benar Kalau Dibilang Kota Hantu

Iisye Rahayu - detikTravel
Selasa, 11 Feb 2020 13:39 WIB
Mendagri Tito Karnavian
Foto: Mendagri, Tito Karnavian (lisye rahayu/detikcom)
Jakarta -

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan pariwisata di Bali masih tetap ramai. Dia juga menampik isu Bali seperti pulau hantu akibat wabah virus corona.

"Saya sudah bertemu dengan gubernur (Bali). Hari minggu yang lalu saya ke sana. Juga ada kegiatan olahraga bersama di sana. Saya tidak melihat ada sepi yang seperti di Singapura. Kalau disebutkan kota hantu, nggak lah. Ramai, saya masuk ke mana, kemarin ke Denpasar ke Sanur ke Kuta, ramai," ujar Tito di Grand Kebon Sirih, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020).

Tito menyebut terjadi penurunan wisatawan dari China. Namun wisatawan yang hendak ke negara tetangga justru mengalihkan rute liburannya ke Bali.

"Cuma informasi dari pak gubernur, yang biasanya hotel-hotel, yang biasanya ditempati turis dari Tiongkok, itu yang sepi. Tapi ada efek positifnya karena ada informasi di Thailand, Jepang, Singapura terpengaruh corona, informasi gubernur banyak yang turis ingin ke Jepang, Hongkong kemudian China kemudian ke Thailand ke Singapura mengalihkan ke Bali," jelas Tito.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Tito mengatakan hingga saat ini Bali masih aman dari penyebaran virus corona. Dia menyebut alasan berkurangnya turis dari China akibat adanya larangan berkunjung ke Indonesia.

"Karena Bali sampai hari ini tidak ada data terpengaruh corona. Jadi justru turis Tiongkoknya memang berkurang karena memang adanya banned, tapu turis dari daerah lain justru mengalihkan ke Bali," sebutnya.

Lebih lanjut, Tito kembali menegaskan bahwa Bali bukanlah 'kota hantu'. Dia mengaku saat berkunjung ke Bali minggu lalu kondisi wisata di sana masih ramai.

"Jadi kalau ada yang bilang kota hantu, nggak bener saya baru pulang hari Minggu kemarin, ramai kok," pungkasnya.


Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita), Nunung Rusmiati mengatakan saat ini sudah 20.000 wisatawan mancanegara (wisman) membatalkan perjalanannya ke Bali. Angka ini tentu akan bertambah jika virus corona tidak bisa ditangani.

"Jadi itu banyak sekali sudah 20.000 wisatawan yang cancel sampai saat ini dan masih akan terus bertambah kalau tidak bisa diselesaikan. Itu hanya di Bali, belum lagi di yang lain, Manado, Batam, semua lah. Apalagi 25% kedatangan wisatawan ke Bali itu orang China," kata Nunung kepada detikcom, Minggu (9/2).




(wsw/wsw)

Hide Ads