Gajah, Simbol Nasional Thailand yang Terancam Punah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gajah, Simbol Nasional Thailand yang Terancam Punah

Putu Intan Raka Cinti - detikTravel
Kamis, 20 Feb 2020 17:00 WIB
Novices or monks hug elephants. Novice Thai standing and big elephant with forest background. , Tha Tum District, Surin, Thailand.
Gajah menjadi simbol nasional Thailand (Foto: Thirawatana Phaisalratana/iStock)
Bangkok -

Thailand yang dijuluki negara Gajah Putih memang identik dengan gajah. Traveler akan dengan mudah menemukan patung gajah, logo gajah, dan pertunjukan gajah di Thailand. Bahkan kerajaan Thailand juga amat mengagungkan gajah. Mengapa gajah amat populer di sana?

Gajah atau lebih tepatnya gajah putih, yang warna sebenarnya lebih mendekati pink, merupakan simbol Kerajaan Thailand. Menurut tradisi Buddha, agama mayoritas yang dianut penduduk Thailand, gajah putih punya peran penting dalam kelahiran Buddha. Semalam sebelum Buddha lahir, ibunya yaitu Ratu Maya bermimpi diberi bunga teratai oleh gajah putih. Melalui mimpi itu, peramal mengatakan bahwa Ratu Maya akan melahirkan bayi yang spesial.

Berdasarkan kepercayaan tersebut, gajah putih menjadi amat dihormati di Thailand. Gajah putih bahkan muncul dalam bendera Siam (saat ini disebut Kerajaan Thai) sampai awal 1900-an. Gajah-gajah itu telah dipelihara oleh Keluarga Kerajaan Thailand selama ratusan tahun. Karena gajah putih langka, satwa ini hanya digunakan untuk tugas kerajaan. Mereka secara teratur digunakan dalam upacara kerajaan, di mana mereka mengenakan pakaian berwarna-warni dan kadang-kadang dicat. Gajah putih juga memiliki status kerajaan dan dianggap sangat beruntung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga Thailand merayakan Hari Gajah.Warga Thailand merayakan Hari Gajah. (Foto: REUTERS/Chaiwat Subprasom.)

Di Thailand juga ada festival khusus untuk menghormati gajah yang disebut Surin Elephant Roundup. Perayaan ini dimaksudkan sebagai ucapan terima kasih atas peran satwa itu dalam membangun Thailand selama bertahun-tahun.

Festival ini ditandai dengan parade besar yang menghadirkan ratusan gajah. Di sana juga disediakan meja panjang yang berisi buah dan sayur untuk disantap gajah. Selain itu, gajah-gajah juga akan dibawa ke stadion untuk menghibur khalayak.

ADVERTISEMENT

Namun di balik penghormatan itu, ada kenyataan ironis, dimana gajah-gajah ini sebenarnya telah dipaksa bekerja sejak ratusan tahun silam. Sebagaimana dilansir dari Culture Trip, Kamis (20/2/2020) masyarakat Thailand sebenarnya kagum akan kekuatan, daya tahan dan umur panjang yang dimiliki gajah asia yang hidup di Thailand. Gajah telah dimanfaatkan masyarakat Thailand sejak akhir tahun 1500 sebagai pasukan perang melawan orang Burma, Malay, dan Khmer.

Tak hanya itu, gajah juga digunakan untuk membantu kehidupan sehari-hari masyarakat Thailand seperti mengangkut kayu jati hingga menebangi hutan lebat di utara Thailand. Pada saat itu, gajah digunakan sebagai pengganti mesin.

Gajah-gajah itu bahkan dilatih sampai berusia sekitar usia 10 tahun sebelum benar-benar dipekerjakan. Pelatihan gajah ini disebut sebagai Phajaan atau penghancuran dimana mereka disiksa sampai patuh. Mereka juga akan terus dipekerjakan sampai umur 60-an.

Gajah dulunya dijadikan pasukan perang.Gajah dulunya dijadikan pasukan perang. (Foto: REUTERS/Chaiwat Subprasom.)

Akibat praktik ini, jumlah gajah di Thailand menurun dari sekitar 100 ribu ekor menjadi 5.000 ekor pada awal abad ke-20. Penggunaan gajah sebagai 'alat angkut' pun dilarang sejak 1989.

Akan tetapi praktik serupa masih dilakukan sampai sekarang yaitu menjadikan gajah sebagai komoditas pariwisata. Gajah dipaksa tampil di depan orang banyak dengan sebelumnya menerima kekerasan fisik sampai mahir menghibur.

Gajah juga dipaksa untuk membawa turis melakukan perjalanan melintasi hutan. Padahal menunggangi gajah ini dapat membuat tulang punggung gajah rusak sebab tulang punggungnya hanya dilapisi jaringan tipis.

Saat ini di tengah isu perbudakan, perburuan, dan rusaknya habitat gajah akibat penebangan liar, gajah-gajah yang tersisa diselamatkan melalui suaka margasatwa. Traveler yang ingin tetap ingin melihat gajah dengan cara yang lebih positif, dapat mengunjungi Taman Nasional Gajah di Chiang Mai, Penangkaran Gajah Boon Lott, dan Wildlife Friends Foundation Thailand.




(pin/ddn)

Hide Ads