Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah menyebut Candi Kunti yang baru ditemukan di Dieng usianya lebih tua dari candi lain di komplek Candi Arjuna.
Ekskavasi Candi Kunti sudah mencapai 35 persen. Selain memiliki banyak keunikan, candi ini juga disebut lebih tua dibanding candi-candi yang berada di komplek Candi Arjuna.
Ketua Unit Dieng Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah Eri Budiarto mengatakan, melihat dari jenis batuan di Candi Kunti, usianya lebih tua dibanding candi yang berada di komplek Candi Arjuna.
"Kalau dilihat dari jenis batunya, kemungkinan candi yang berada di atas lebih tua. Setidaknya dibangunnya lebih dulu dibanding yang berada di lembah komplek Candi Arjuna," terangnya saat dihubungi detikcom.
![]() |
Namun, BPCB Jawa Tengah belum bisa memprediksi bagaimana bentuk candi seutuhnya. Pasalnya harus memastikan juga seperti apa bagian tubuh, penampil dan atap candi.
"Untuk ukuran, ketinggian candi juga masih belum dapat diperkirakan, tetapi lebar bangunan sudah dapat diketahui, yakni 5 X 4 meter. Dan itu, termasuk cukup besar untuk ukuran candi di dataran tinggi Dieng," kata dia.
Usai ekskavasi, Eri menjelaskan, proses selanjutnya adalah pengupasan semua yang memendam candi. Namun, hal ini dilakukan harus koordinasi dengan beberapa pihak. Seperti penduduk serta pemerintah kabupaten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Nantinya untuk pengupasan membutuhkan luasan sekitar 15 meter x 20 meter. jadi harus ada koordinasi dulu, termasuk soal kebutuhan anggaran, nanti akan kami sampaikan ke kantor BPCB," ujarnya.
Baca juga: Seperti Ini Cantiknya Dataran Tinggi Dieng |
Nantinya, untuk penjagaan lokasi di Candi Kunti, akan dilakukan oleh petugas BPCB Jawa Tengah yang berada di Dieng. Mengingat saat ini kondisinya sudah terbuka sekitar 35 persen.
"Untuk penjagaan, akan dijaga oleh petugas BPCB Jawa Tengah yang ada di Dieng sampai nanti dilakukan pengupasan secara keseluruhan," tuturnya.
![]() |
(wsw/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan