Mulai hari ini, wisatawan mancanegara yang berkunjung di Candi Borobudur harus dites suhu tubuhnya dengan thermal scanner. Thermal scanner tersebut diberlakukan bagi pengunjung sunrise, sunset dan melalui pintu masuk menuju Candi Borobudur. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
"Di Manohara dan Borobudur sudah dikasih arahan, intinya kita waspada dan jangan panik. Kewaspadaan itu perlu diwujudkan atau tindakan. Tindakannya apa, ya kalau di kami di lapangan adalah mengantisipasi," kata General Manager Manohara, Jamaludin Mawardi saat ditemui di Kompleks Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Kamis (5/3/2020).
Langkah antisipasi yang dilakukan, kata dia, dengan meminimalisir kontak langsung dengan wisatawan yang sebagian besar pengunjung sunrise yakni wisatawan asing. Salah satunya, jika sebelumnya pengunjung dipakaikan sarung, sekarang hanya diberi contoh, kemudian memasang sarung sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita meminimalisir kontak langsung dengan tamu, wisatawan. Karena wisatawan kita yang dari sunrise ini kan sebagian wisatawan asing, wisatawan asing. Kontak yang selama ini terjadi itu biasanya saat penyarungan, pemakaian sarung ini ada petugas kita yang memakaikan sarung di situ. Nah ini, sudah mulai kemarin, sudah kita coba minimalisir dengan mereka tamunya memakai sarung sendiri, jadi hanya kasih contoh dari jarak tertentu mereka memakai," ujarnya.
"Itu salah satu cara, paling nggak tidak deket-deket amat. Kalau yang selama ini langsung dipakaikan ke tamu, ini langsung oleh tamu mereka. Itu yang pertama meminimalisir kontak," tutur dia.
![]() |
Selain itu, dilengkapi juga dengan hand sanitizer. Hand sanitizer tersebut ditaruh di beberapa titik termasuk di restoran maupun front office. "Kita juga melengkapi diri dan area dengan hand sanitizer di beberapa titik masuk area. Kita lengkapi dengan hand sanitizer untuk siapa, untuk tamunya maupun petugas kita. Misalnya seperti di tempat masuk restoran, biasanya kita ada, di depan front office juga kita kasih hand sanitizer. Terus yang berikutnya, kita melengkapi dengan thermal scanner. Semua tamu-tamu yang sunrise, yang masuk kita deteksi dengan pengukur suhu yang non kontak, thermal scanner itu," katanya.
"Jadi kita bisa mengetahui suhu masing-masing wisatawan, rangenya kalau masih di bawah 37 (derajat) ke bawah itu masih ambang normal. Kan ini baru kita mulai tadi pagi, peralatan baru kita dapat kemarin, tadi pagi terekam belum ditemukan yang 38 (derajat). Ini terus kita lakukan, semua yang masuk sini restoran makan siang maupun sunrise terutama yang tamu-tamu asing kita sensor dengan thermal scanner itu," tutur dia.
Jika ditemukan wisatawan yang suhunya di atas 38 derajat, kata dia, nantinya akan disampaikan kepada yang bersangkutan. Kemudian dibawa menuju ruang isolasi serta berkoordinasi dengan dokter.
"Itu begitu ketemu misalnya 38 (derajat) ya, kita coba beritahu tamunya dibawa ke ruang isolasi terus kita panggilkan dokter puskesmas, paling nggak nanti ada rujukan. Oh ini harus tindakan lebih lanjut bisa RSUD Tidar yang sudah ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan," katanya.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan