Pangandaran Bakal Tutup Objek Wisata Andai COVID-19 Makin Parah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pangandaran Bakal Tutup Objek Wisata Andai COVID-19 Makin Parah

Faizal Amiruddin - detikTravel
Rabu, 18 Mar 2020 07:15 WIB
Pantai Pangandaran
Pantai Pangandaran sepi pengunjung (Foto: Faizal Amiruddin/detikcom)
Pangandaran -

Pemerintah Kabupaten Pangandaran masih membuka objek wisata pantai di tengah ancaman penyebaran wabah COVID-19. Faktor ekonomi menjadi pertimbangan.

Virus Corona gentayangan di Indonesia tanpa mengenal atas laut. Hingga saat ini, Pantai Pangandaran belum mengunci areanya.

Tapi, andai Virus Corona COVID-19 semakin menggila, bukan tak mungkin destinasi wisata yang ada di sana terpaksa ditutup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi, kebijakan tetap membuka objek wisata ini bersifat fleksibel. Artinya, seandainya besok atau lusa lusa, ekskalasi penyebaran semakin parah, tentu segera kami lockdown," kata Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata.

Pantauan detikcom, Selasa (17/3/2020) suasana kawasan wisata Pantai Pangandaran relatif sepi dari biasanya. Pantai barat yang biasanya menjadi titik keramaian tampak lengang. Puluhan perahu pesiar berbaris rapi di pinggir pantai. Kalaupun ada aktivitas adalah para nelayan yang sedang menjaring ikan.

ADVERTISEMENT

"Dampaknya mulai terasa, biasanya kalau weekday seperti hari ini, yang kami andalkan adalah kunjungan wisatawan rombongan, yang study tour, gathering atau lainnya. Sekarang tidak ada, sepi," kata Iyan (34) penyedia jasa perahu wisata.

Pangandaran Bakal Tutup Objek Wisata Jika COVID-19 Makin ParahPantai Pangandaran sepi pengunjung (Foto: Faizal Amiruddin/detikcom)

Iyan mengatakan banyak agenda kegiatan kunjungan wisata yang sudah terjadwal mendadak dibatalkan atau ditangguhkan.

"Acara motor Harley-Davidson lalu acara Vespa di Batukaras, semua ditunda," katanya.

Imas, pemilik warung nasi juga mengutarakan keluhan serupa. Ia hanya bisa pasrah dan berharap musibah virus Corona segera berlalu.

"Jadi bingung. Mana barang-barang makanan di pasar harganya mulai naik, terus mau menghadapi bulan ramadan. Bingung, pasrah sajalah," kata Imas.

Sebelumnya, Pemkab Pangandaran mengimbau pemilik hotel untuk melengkapi diri dengan alat pemantau suhu tubuh. Jika ditemukan pasien yang sakit atau demam, pihak hotel diwajibkan melapor ke Dinas Kesehatan atau Puskesmas terdekat.

"Kita lakukan pemeriksaan kondisi kesehatan pengunjung hotel. Pihak pengelola hotel harus melengkapi diri dengan alat pemantau suhu," kata Bupati Jeje.




(msl/fem)

Hide Ads