Pariwisata Swiss Pamit Sementara, RI Bagaimana Wishnutama?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pariwisata Swiss Pamit Sementara, RI Bagaimana Wishnutama?

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Minggu, 22 Mar 2020 11:15 WIB
Wishnutama
Menparekraf Wishnutama (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Pandemi corona disikapi berbeda oleh industri pariwisata dunia. Pariwisata Swiss bahkan pamit sementara sampai kondisi membaik. Bagaimana di Indonesia?

Virus corona atau Covid-19 yang telah mendera banyak negara dunia juga turut berimbas pada industri pariwisata global. Mulai dari pembatalan puluhan ribu penerbangan hingga pembatasan arus wisatawan, begitu mencekik leher para stakeholder pariwisata.

Mendapati situasi terkini, tak sedikit pemerintah di banyak negara dunia yang membatasi turis masuk dan memilih untuk melakukan langkah lockdown demi menghambat penyebaran virus corona. Kesehatan pun diprioritaskan ketimbang devisa dari wisman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang terbaru, langkah berani diambil oleh industri pariwisata Swiss pasca pengetatan aturan keluar masuk ke Swiss. Hal itu pun diinformasikan lewat laman Instagram badan pariwisata resmi My Switzerland hari Kamis kemarin (19/3).

Dalam unggahannya, industri pariwisata Swiss menginformasikan bahwa segala kegiatan wisata di Swiss akan ditangguhkan untuk sementara waktu terkait pandemi corona. Sebagai gantinya, pihak My Switzerland memilih untuk menyuguhkan keindahan Swiss secara online bagi traveler yang mengisolasi diri di rumah. Di mana pun itu.

ADVERTISEMENT

[Gambas:Instagram]

"Teruntuk para fans Swiss. Sayangnya, liburan di Swiss tidak lagi dapat dilakukan saat ini. Namun, kita masih diperbolehkan untuk bermimpi. Kami akan membawa Swiss kepada Anda semua di rumah lewat foto, video dan cerita yang menghibur!" tulis pihak My Switzerland.

Secara lugas, pihak Swiss mengimbau semua traveler untuk tak datang berwisata di Swiss. Diketahui, penutupan sementara itu dilakukan tanpa batas waktu jelas.

Mendapati langkah industri pariwisata Swiss, warganet pun memberikan apresiasi pada kebijakan tersebut. Tak sedikit yang mendukung dan berharap untuk kembali mengunjungi Swiss di masa mendatang.

"Seharusnya saya datang pada akhir Mei. Hanya dengan segala hormat, tetaplah mengunggah foto dan keindahan Swiss untuk membuat kami terus bermimpi akan keindahannya ketika kami kembali," ujar @lowa****92

"Saya pasti akan memimpikan Swiss! Semoga saya dapat melakukan hiking di sana saat musim panas. Sekarang saya punya lebih banyak waktu untuk merencanakannya," ujar @cal****e

"Saya tinggal di Swiss. Ini merupakan realita menyedihkan yang terjadi di negara kami, tapi kami semua akan bangkit dan melawan ini. Saya ingin berkunjung ke tempat berbeda. Swiss adalah negara kecil, tapi ada banyak yang bisa dilihat," ujar @taryna****i

Itulah langkah dari industri pariwisata Swiss terhadap situasi terkini. Namun, bagaimana dengan langkah Kemenparekraf yang dalam hal ini diwakili oleh Menparekraf Wishnutama?

Dirangkum detikcom, Jumat (20/3/2020), beberapa waktu lalu Wishnutama sempat mengeluarkan sejumlah kebijakan terkait langkah Kemenparekraf di tengah pandemi corona.

Insentif Rp 298,5 miliar

Di akhir bulan Februari, pemerintah menganggarkan Rp 298,5 miliar di sektor pariwisata. Secara rinci, dana tersebut merupakan insentif untuk maskapai dan travel agent sebesar Rp 98,5 miliar, anggaran promosi wisata Rp 103 miliar, kegiatan pariwisata Rp 25 miliar, dan influencer Rp 72 miliar.

"Ini lebih ke international market. Ini yang Rp 72 miliar itu bukan untuk influencer saja, ada banyak komponen promosi. Jadi Rp 72 miliar itu untuk promosi, fame trip, untuk pengenalan destinasi wisata. Salah satunya, influencer," terang Wishnutama di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/2/2020).

Hanya terkait kondisi Indonesia terkini yang tengah dilanda virus corona, insentif di industri pariwisata itu pun terpaksa ditunda. Wishnutama pun akan memantau lebih dulu hingga kondisi membaik.

"Kami terus memantau dan memutuskan untuk menunda promosi dan memberikan insentif untuk mendatangkan wisatawan mancanegara. Sampai pandemi ini berakhir, baru kita siapkan upaya itu kembali," kata Wishnutama dalam situs resmi Kemenparekraf dan dikutip detikcom, Sabtu (14/3).

Diskon pesawat domestik

Penyebaran virus Corona membuat beberapa negara menutup diri. Hal ini tentu berdampak pada kegiatan pariwisata, termasuk di Indonesia. Menyetop beberapa rute berbahaya ke China, pariwisata Indonesia tak kehilangan akal. Kemenparekraf mengalihkan kemudi pada wisata domestik.

Lewat laman Instagram resmi Kemenparekraf dan pribadinya, Wishnutama pun menggarisbawahi perihal video ajakan untuk berwisata dalam negeri terkait diskon rute pesawat domestik.

Video tersebut berupa ajakan supaya traveler tetap aktif liburan ke dalam negeri. Solusi yang diberikan adalah diskon pesawat sampai 50 persen. Diskon ini berlaku untuk 25 persen kapasitas pesawat. Artinya seperempat kursi penerbangan akan dibandrol dengan setengah harga. Tak ketinggalan tagline dari promosi ini, Yuk Liburan #diIndonesiaaja.

"Rencana berlibur? Mumpung akan ada diskon gede liburan #diindonesiaaja," tulis Wishnutama di bagian takarir video.

Membebaskan pajak hotel dan restoran

Untuk menyelamatkan industri pariwisata dari serangan virus corona, pemerintah akan membebaskan pajak bagi hotel dan restoran sebagai penopang sektor pariwisata.

Pemerintah akan menggelontorkan dana sebesar Rp 3,3 triliun kepada Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mengganti pendapatan daerah yang hilang karena pajak hotel dan restoran akan dibebaskan selama 6 bulan ke depan.

Bekerjasama dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Wishnutama mengutarakan dukungannya terkait pembebasan pajak bagi hotel dan restoran itu yang akan diberlakukan selama 6 bulan ke depan.

"Iya untuk 6 bulan ke depan," kata Wishnutama usai Rapat Kerja Kementerian Perdagangan di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (5/3)

Ia menuturkan, pembebasan tersebut akan diberlakukan dalam waktu dekat. Saat ini, pemerintah pusat terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah (pemda). Sehingga pemda tidak lagi menarik pajak dari hotel dan restoran di wilayahnya.

Imbauan penutupan kegiatan pariwisata

Yang terbaru, Kemenparekraf di bawah Wishnutama mengimbau seluruh industri pariwisata untuk membatasi sejumlah kegiatan. Pihaknya memprioritaskan untuk melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat dari penyebaran virus ini. Pemerintah akan terus berupaya membuat kebijakan yang dapat menopang industri pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Untuk sementara agar bisa membatasi kegiatan-kegiatan seperti promosi pariwisata dan ekonomi kreatif, juga mengimbau para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif tidak menyelenggarakan Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran (MICE) hingga wabah pandemi COVID-19 berlalu sesuai instruksi dari pemerintah," kata Wishnutama Kusubandio dalam rilis yang diterima detikcom (19/3).

Pada akhirnya, Wishnutama pun harus tunduk pada imbauan dari Presiden Jokowi dan Kemenkes untuk melakukan pembatasan kegiatan sementara. Penerapan higienitas hingga social distancing diharap dilakukan oleh para traveler dan pelaku wisata.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak bepergian jika tidak diperlukan, kecuali untuk keperluan mendesak, melakukan social distancing, menerapkan higienitas, dan gaya hidup sehat," kata Wishnutama.

Melihat kebijakan yang dibuat Wishnutama dari akhir Februari hingga saat ini, menunjukkan adanya perubahan skala prioritas dari upaya menggaet wisman hingga menutup diri untuk menahan penyebaran virus corona.

Hanya berkaca dari industi pariwisata Swiss, mungkin sudah waktunya Wishnutama mengeluarkan statement resmi untuk menutup sementara industri pariwisata Indonesia hingga kondisi pandemi COVID-19 reda.




(rdy/ddn)

Hide Ads