Pihak berwenang Thailand telah menutup mal dan tempat usaha lain pada akhir pekan. Sebanyak 60.000 pekerja migran terpaksa meninggalkan negara itu.
Dilansir Reuters dan berbagai sumber, Jumat (27/3/2020), langkah Thailand ini membuat banyak orang kehilangan pekerjaan dan memicu eksodus besar-besaran dari empat atau lima juta pekerja migran di negara itu, terutama dari Laos, Myanmar dan Kamboja.
Pemerintah Thailand mengumumkan akan mulai memberlakukan lockdown sampai akhir April mulai Kamis (26/03). Hal ini diharapkan dapat membantu menghentikan penyebaran virus Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulai hari ini, perbatasan negara akan ditutup untuk para pendatang asing. Acara-acara pertemuan sosial juga dilarang, perjalanan domestik dibatasi.
Thailand memerintahkan masyarakat untuk tetap di rumah dan menutup sebagian besar bisnis. Menurut Pejabat Kementerian Dalam Negeri, sebanyak 60.000 pekerja migran dari Laos, Kamboja dan Myanmar telah kembali ke rumah masing-masing pada Selasa (24/03).
Kerumunan besar dari para pekerja migran pun terlihat di perbatasan Myanmar, para pekerja membawa koper-koper mereka.
"Pihak berwenang negara mengirim para pekerja kembali ke negara bagian dan wilayah mereka masing-masing dengan mobil, tetapi beberapa tidak bisa menunggu dan mencoba melewati perbatasan," kata pihak komite Aid Alliance, sebuah organisasi nirlaba yang membantu pekerja migran di Thailand, Ye Min.
Dalam antrean, seorang karyawan pengalengan ikan berusia 24 tahun mengatakan kepada Reuters bahwa keluarganya meminta dia untuk pulang.
"Di Thailand, orang-orang membeli makanan, tetapi saya tidak punya banyak uang untuk persediaan, jadi saya hanya ingin pulang," kata Win Paing
Jumlah kasus Corona di Thailand mencapai 1.045 menurut pemerintah di Twitter, Kamis (26/03). Sebagian besar wilayah negeri itu telah ditutup sebelum keadaan darurat diumumkan.
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol