Dampak ini masih akan berlangsung selama pandemi Corona masih belum selesai. Justru akan semakin memburuk dengan adanya lockdown dan pembatasan perjalanan.
Baca juga: Tokyo Sepi Sampai 12 April |
"Kebijakan lockdwon dan pembatasan perjalanan terlalu generik dan tidak terbukti efektif untuk menahan virus," ujar Direktur Pelaksana World Travel dan Tourism Council (WTTC), Virginia Messina.
Messina juga berpendapat bahwa pembatasan perjalanan dapat mempersulit tenaga medis dan pengiriman pasokan. "Sekitar 850.000 orang melakukan perjalanan setiap bulan dari Eropa ke Amerika Serikat. Ini setara dengan konstribusi bulanan USD 3,4 miliar untuk ekonomi AS," ungkap Messina.
Dari 50 juta pekerjaan yang hilang, sekitar 30 juta akan berada di Asia, 7 juta di Eropa dan 5 juta di Amerika, sedangkan sisanya di benua lain. Tiga bulan di awal tahun ini dapat menyebabkan pengurangan pekerjaan secara global antara 12-14 persen. Untuk itu, WTTC meminta pemerintah dunia untuk menyederhanakan visa.
Jika memungkinkan memotong pajak perjalanan dan memberikan insentif ketika krisis pandemi Corona mulai terkendali. Flesibilitas untuk pariwisata juga diminta untuk dilakukan oleh WTTC. Sehingga para traveler dapat menunda perjalanan dan bukan membatalkannya.
Kalau dianalisa menurut sektor, maskapai dan kapal pesiar menjadi yang paling terdampak dari pada hotel. Messina memperkirakan bahwa setelah wabah Corona terkendali, pariwisata bisa kembali normal dalam kurun waktu 10 bulan.
(bnl/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!