Bacalah, Bagaimana Virus Corona Menghancurkan Pariwisata

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bacalah, Bagaimana Virus Corona Menghancurkan Pariwisata

Bonauli - detikTravel
Sabtu, 28 Mar 2020 20:49 WIB
Menara Eiffel
Foto: Daniel Ngantung/Wolipop
Washington - Pandemi Corona membuat pariwisata dunia gigit jari. Sektor perjalanan dunia pun terancam. Menurut World Economic Forum, sekitar 50 juta pekerjaan di sektor perjalanan dan pariwisata global akan sangat berisiko. Sedangkan Asia menjadi benua yang paling terkena dampak dari pandemi Corona.

Dampak ini masih akan berlangsung selama pandemi Corona masih belum selesai. Justru akan semakin memburuk dengan adanya lockdown dan pembatasan perjalanan.



"Kebijakan lockdwon dan pembatasan perjalanan terlalu generik dan tidak terbukti efektif untuk menahan virus," ujar Direktur Pelaksana World Travel dan Tourism Council (WTTC), Virginia Messina.

Messina juga berpendapat bahwa pembatasan perjalanan dapat mempersulit tenaga medis dan pengiriman pasokan. "Sekitar 850.000 orang melakukan perjalanan setiap bulan dari Eropa ke Amerika Serikat. Ini setara dengan konstribusi bulanan USD 3,4 miliar untuk ekonomi AS," ungkap Messina.



Dari 50 juta pekerjaan yang hilang, sekitar 30 juta akan berada di Asia, 7 juta di Eropa dan 5 juta di Amerika, sedangkan sisanya di benua lain. Tiga bulan di awal tahun ini dapat menyebabkan pengurangan pekerjaan secara global antara 12-14 persen. Untuk itu, WTTC meminta pemerintah dunia untuk menyederhanakan visa.

Jika memungkinkan memotong pajak perjalanan dan memberikan insentif ketika krisis pandemi Corona mulai terkendali. Flesibilitas untuk pariwisata juga diminta untuk dilakukan oleh WTTC. Sehingga para traveler dapat menunda perjalanan dan bukan membatalkannya.

Kalau dianalisa menurut sektor, maskapai dan kapal pesiar menjadi yang paling terdampak dari pada hotel. Messina memperkirakan bahwa setelah wabah Corona terkendali, pariwisata bisa kembali normal dalam kurun waktu 10 bulan.


(bnl/ddn)

Hide Ads