Pantai Agua Dulce, Peru biasanya dipadati wisatawan. Namun kini pantai itu bak pantai mati karena pemerintah telah melarang siapapun bermain di sana.
Pantai Agua Dulce bisa dibilang sebagai salah satu pusat keramaian di Peru. Pantai ini selalu dipadati wisatawan. Dari Desember sampai Maret saja, pantai ini sudah dikunjungi 40.000 orang.
Deburan ombak dan pasir cokelat yang membentang sepanjang 20 kilometer itu biasanya jadi tempat favorit masyarakat kelas pekerja untuk liburan. Terletak di selatan ibu kota Peru, Lima, menjadikan posisinya strategis dan mudah dijangkau masyarakat, termasuk yang tinggal di dataran tinggi Andean.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Namun pandemi Corona telah menghapus segala keramaian di sana. Presiden Peru, Martin Vizcarra telah menyatakan keadaan darurat Corona setelah ditemukan peningkatan kasus kematian akibat Corona. Vizcarra memerintahkan orang untuk tinggal di rumah sehingga membuat pantai ini kosong.
Tetapi pantai ini ternyata tak benar-benar kosong. Diwartakan Associated Press (AP) Senin (6/4/2020), gerombolan manusia telah digantikan oleh ribuan burung laut. Jejak kaki manusia di pantai telah digantikan oleh jejak-jejak burung camar dan pelikan. Saat ini burung itu tentu bisa dengan bebas bermain di pantai yang biasanya selalu diklaim seolah hanya milik manusia.
![]() |
Pantai ini juga dijaga oleh polisi. Polisi-polisi itu bersiaga memantau pantai dari kunjungan wisatawan apalagi yang hendak berenang di sana. Wisatawan yang tertangkap akan ditangkap, diberi peringatan, sebelum nantinya dibebaskan.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol