Ditutupnya tempat wisata karena wabah virus Corona di Kabupaten Bantul berdampak kepada pelaku usaha persewaan kendaraan bermotor di kawasan Parangtritis. Mereka terpaksa menjual motor untuk membayar angsuran.
Salah satu pemilik rental kendaraan bermotor, Rohadi Prasetyo, mengatakan kesulitan untuk membayar cicilan sepeda motor. Sebab, saat ini dia tidak memiliki pemasukan akibat sepinya pengunjung Pantai Parangtritis. Apalagi, selain memiliki motor dan mobil, dia harus memelihara kuda agar tetap bertahan hidup.
"Saya usahanya rental motor, mobil sama kuda dan saat ini tidak ada pemasukan karena sepi pengunjung. Kalau masalah motor dan mobil kan tidak dipakai tidak apa-apa, lha ini saya memelihara seekor kuda, kalau tidak diberi makan gimana, padahal aset ini," kata Rohadi saat dihubungi detikcom, Minggu (12/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita kan bisa makan seadanya, tapi kalau kuda tidak bisa seadanya," Rohadi menjelaskan.
Pria yang kerap disapa pak Kambil ini melanjutkan, bahwa selain kuda yang disewakan, dia juga memiliki enam unit motor dan tiga mobil. Tapi, karena tidak ada pemasukan akhirnya dia menjual dua unit motornya untuk membayar angsuran mobil.
"Pendapatan saya mengandalkan tamu yang datang dan sekarang sepi. Nah, karena tidak ada pemasukan ya terpaksa hutang untuk bertahan hidup," kata dia.
"Belum lagi untuk mengangsur, kan tetap harus mengangsur mas karena dua mobil saya masih kredit, kalau lainnya sudah lunas. Seperti kemarin itu saya ya terpaksa jual dua motor untuk mengangsur mobil, jadi motor saya sekarang tinggal empat," Kambil menambahkan.
Menurutnya, apabila wabah virus Corona tak juga berhenti bukan tidak mungkin asetnya akan terus berkurang karena ia jual. Karena itu, Kambil berharap agar pemerintah memberi keringanan untuk menunda sementara pembayaran angsuran hingga pandemi berakhir.
"Seperti yang dibilang Presiden katanya ada penundaan tapi kok ini masih dikejar-kejar leasing. Kalau angsuran bisa ditunda kan nggak gitu menyakitkan, karena tidak ada pemasukan juga," katanya.
![]() |
"Karena gini mas, kalau angsuran bisa di-pending kan saya tidak perlu jual barang banyak-banyak. Takutnya kalau angsuran tidak di-pending nanti bisa saya jual semua aset saya dan pas selesai (pandemi COVID-19) kita nggak punya apa-apa untuk modal usaha, atau malah jadi tidak punya usaha endingnya," ucapnya.
Pria asal Kecamatan Sewon yang sudah berdomisili di Kecamatan Kretek selama 12 tahun itu menambahkan bahwa pemerintah belum melakukan pendataan terkait penerima bantuan. Menurutnya, hal itu harus dilakukan karena banyak pendatang yang bermukim di kawasan Pantai Parangtritis tidak memiliki pemasukan.
"Sama sekali belum ada (bantuan dari Pemerintah), sampai saat ini belum ada yang dapat, baik itu dari pemerintah dan pihak lain. Yang baru ada itu penyemprotan itu (disinfektan) dan pendataan orang baru yang datang, kalau pendataan untuk bantuan belum ada sampai saat ini," kata Kambil.
Dihubungi terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bantul, Helmi Jamharis, membenarkan bahwa pemerintah melakukan penutupan tempat wisata di Kabupaten Bantul. Itu sebagai langkah pencegahan penularan COVID-19 di Bantul.
"Kemarin kami perpanjang (penutupan tempat wisata) di Yogyakarta sampai akhir bulan ini. Jadi, yang ditutup itu semua, baik yang dikelola pemkab maupun yang dikelolanya desa atau kelompok masyarakat semua tutup," kata Helmi.
![]() |
"Ya kalau rencana itu (memberi bantuan kepada pedagang di kawasan wisata) sih ada, cuma karena Kabupaten itu kan tidak bisa berdiri sendiri ya, artinya kegiatan terkait dengan situasi dan kondisi seperti ini harus koordinasi dengan Pemda DIY," dia menambahkan.
Helmi menyebut apabila rencana tersebut terealisasi maka pedagang yang merupakan warga asli Bantul mendapat prioritas. Namun, karena saat ini kebijakan terpusat, maka perlu koordinasi dengan Pemda DIY.
"Maka, kami tidak bisa menginformasikan kalau ada kebijakan untuk memberikan jaminan hidup (jadup) atau kompensasi terhadap mereka yang usahanya berhenti karena ada kebijakan penutupan objek wisata. Tapi secara batiniah, pribadi saya itu perlu (ada bantuan untuk pedagang di tempat wisata)," ujar Helmi.
Simak Video "Video WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Corona Baru Mirip Penyebab Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit