Fakta Menyedihkan di Balik Destinasi Teromantis Kyoto

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Fakta Menyedihkan di Balik Destinasi Teromantis Kyoto

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Rabu, 15 Apr 2020 18:20 WIB
Rel kereta romantis di Kyoto.
Foto: (Twitter)
Kyoto -

Kyoto di Jepang tak hanya otentik, tapi juga romantis. Hanya tak banyak yang tahu, ada satu objek wisata teromantis di sana yang punya kisah kelam di baliknya.

Tak hanya memiliki kuil dan bangunan khas Negeri Sakura Jepang yang otentik, Kyoto juga digemari oleh pasangan traveler yang mencari destinasi romantis. Dari sekian banyak destinasi romantis di Kyoto, Keage Incline atau rel Keage disebut sebagai salah satu yang paling romantis oleh wisatawan lokal.

Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, Selasa (14/4/2020), lokasinya ada di sisi Timur luar Kota Sakyo-ku, Kyoto. Wujudnya berupa bekas jalur kereta dengan panorama pohon sakura di sisi kiri dan kanannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekilas melihat, destinasi bekas rel kereta yang kini sudah tak aktif itu memang sangat indah. Destinasi itu sangat populer ketika Musim Semi tiba, berbarengan dengan mekarnya bunga sakura.

Rel kereta romantis di Kyoto.Rel kereta romantis di Kyoto (Twitter)

Pada momen itu, ada banyak pasangan yang mengabadikan cinta mereka dengan berjalan di atas rel di bagian tengah sambil bergandengan. Tak heran kalau Keage Incline juga populer sebagai spot foto romantis. Hanya saja, ada sedikit kesalahpahaman tentang destinasi tersebut.

ADVERTISEMENT

Di masa jayanya, rel tersebut menjadi jalur transportasi yang menghubungkan Kyoto dan Lake Biwa. Bekas jalur kereta aktif itu kerap digunakan untuk mengangkut kapal boat. Tak heran kalau setiap jalurnya begitu lebar.

Yang bikin salah kaprah, tak sedikit pasangan yang berjalan di atas rel tengah yang merupakan satu sisi dari dua rel yang berbeda. Tak sedikit yang meyakini, bahwa hal itu dapat berujung pada kandasnya hubungan pasangan yang berjalan bersama di atasnya.

Di satu sisi, perjalanan seorang manusia diibaratkan tengah berjalan di atas rel. Di mana dalam rel itu kita akan menjumpai satu pasangan hidup yang hadir dalam hidup kita. Apabila tidak berhasil, tentunya kita bisa berpindah ke jalur yang lain. Bagaimana menurut traveler?




(rdy/rdy)

Hide Ads