Rafflesia Hasseltii, Ditemukan Setelah 13 Tahun, Ada di Hutan Rakyat-Habitat Harimau

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Rafflesia Hasseltii, Ditemukan Setelah 13 Tahun, Ada di Hutan Rakyat-Habitat Harimau

Nyimas Amrina Rosada - detikTravel
Selasa, 25 Nov 2025 14:59 WIB
Penemuan Rafflesia hasseltii
Bunga Rafflesia hasseltii mekar ditemukan lagi setelah 13 tahun (Dok. Pribadi Septian Andriki)
Jakarta -

Bunga Rafflesia hasseltii ditemukan lagi setelah 13 tahun. Jenis bunga langka itu ditemukan di kawasan Hutan Hujan Hiring Batang Somi, Kecamatan Sumpur Kudus, Sijunjung, Sumatera Barat, salah satu habitat harimau.

Rafflesia hasseltii atau disebut juga dengan cendawan muka atau jamur berwajah harimau ditemukan kembali pada Selasa, 18 November 2025, oleh tim yang dipimpin Septian Andriki, pemandu riset lapang dan konservasionis, bersama Dr. Chris Thorogood, Deputy Director sekaligus Head of Science di Oxford Botanic Garden and Arboretum. Tim ini juga didukung oleh peneliti dari BRIN, termasuk Joko Ridho Witono, yang bersama-sama berhasil menyaksikan mekarnya bunga langka tersebut di hutan Sumatera Barat setelah 13 tahun pencarian.

"Allahuakbar, ya Allah," kata Deki, sapaan karib Septian Andriki, dalam video yang dibagikan di X oleh Chris Thorogood.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pekikan takbir itu sangat mewakili kerja keras dan penantian yang sudah cukup lama, 13 tahun, untuk menjumpai Rafflesia hasseltii, sejak mulai mekar hingga membuka sempurna.

Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dari Pusat Biosistematika dan Evolusi, Joko, menyebut penemuan itu ditemukan tidak dalam kawasan konservasi.

ADVERTISEMENT

"Habitat bunga itu bukan di kawasan konservasi, melainkan di hutan yang dikelola oleh Nagari (desa). Ini menjadi catatan penting bagi upaya konservasi ke depan," kata Joko dikutip dari situs BRIN.

Dia menjelaskan bahwa banyak populasi rafflesia ditemukan tumbuh di luar kawasan konservasi, bahkan di lahan masyarakat seperti kawasan yang berdekatan atau berada dalam kebun kopi dan sawit.

"Ini menunjukkan pentingnya pendekatan konservasi berbasis masyarakat. Jika tidak disertai edukasi yang baik, keberadaan Rafflesia bisa terancam hilang akibat aktivitas manusia," kata dia.

Deki menambahkan bahwa Rafflesia hasseltii yang tengah mekar tersebut ditemukan di habitat harimau Sumatera, jauh dari kawasan konservasi.

"(Rafflesia hasseltii) ditemukan di kawasan yang menjadi habitat harimau Sumatera. Jadi selain melakukan pencarian kami juga memperkuat insting, hati-hati kalau berpapasan dengan harimau sumatera," kata Deki saat dihubungi detikTravel, Senin (24/11).

Medan Trekking Penuh Tantangan

Dalam situs BRIN, Joko menyebut bahwa penemuan Rafflesia hasseltii itu merupakan bagian dari riset kolaboratif antara BRIN, Universitas Bengkulu, dan Komunitas Peduli Puspa Langka Bengkulu dalam proyek bertajuk The First Regional Pan-Phylogeny for Rafflesia. Tujuannya untuk merekonstruksi hubungan filogenetik seluruh jenis Rafflesia di Asia Tenggara.

Penelitian tersebut mendapatkan dukungan dana dari the University of Oxford Botanic Garden and Arboretum dan Program RIIM Ekspedisi dari BRIN. Menurut Joko, riset ini menegaskan posisi Indonesia sebagai negara dengan keanekaragaman Rafflesia tertinggi di dunia, bersama Filipina. Hingga kini, tercatat ada 16 jenis Rafflesia di Indonesia, dan tim BRIN telah berhasil mengumpulkan 13 sampel untuk dianalisis DNA-nya.

"Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kami memahami hubungan kekerabatan genetik antarjenis Rafflesia dan memastikan konservasinya di habitat asli," ujar Joko.

Hingga kemudian, mereka mendapatkan kabar bahwa bakal ada Rafflessai hasseltii yang mekar pada 18 November. Untuk menyambutnya, mereka pun berangkat dari Bengkulu menuju Sijunjung.

"Kami berangkat dari Bengkulu itu seperti bertaruh," kata Deki.

Penemuan bunga langka Rafflesia hasseltii di Sumatera Utara, beberapa waktu lalu bikin heboh dunia maya.Penemuan bunga langka Rafflesia hasseltii di Sijunjung, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu bikin heboh dunia maya. (BRIN)

Ya, prediksi rafflesia itu mekar masih perjudian. Belum tentu saat mereka tiba, bunga itu mekar. Mengutip Antara, Rafflesia hasseltii terakhir kali ditemukan mekar di perkebunan milik warga Desa Tanjung Gelang, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu pada 2023.

Rafflesia hasseltii mekar sepenuhnya hanya selama 5-7 hari, tetapi fase puncak mekarnya-di mana bunga benar-benar terbuka lebar dan paling indah-hanya berlangsung sekitar 24-48 jam sebelum mulai layu.

Setelah sampai di Sumpur Kudus, mereka pun bersiap melakukan pencarian dengan dipandu oleh Iswandi dari Lembaga Pengelola Hutan Nagari Sumpur Kudus. Lembaga it telah mengawasi keberadaan rafflesia di hutan itu selama sepekan.

"Kami menempuh perjalanan selama tiga jam, melewati gunung dengan kemiringan permukaan sekitar 90 derajat. Melewati tiga sungai dan yang paling mendebarkan itu ketika melintasi air terjun yang permukaan batunya mudah sekali lepas, jadi agak deg-degan sat itu," kata Deki.

Tetapi, malam itu milik Deki kk. Dia bisa menyaksikan Rafflesia hasseltii mekar.

"Walau trek yang kami lalui berat, tetapi memang jarang orang yang menemui momen ketika (Rafflesia hasseltii) mekar. Jadi, itulah yang membuat saya menangis terharu ketika akhirnya menyaksikan Rafflesia hasseltii mekar setelah 13 tahun pencarian," kata dia.

Walau menghadapi rute yang sulit dan penuh perjuangan, Deki dan tim mengatakan momen tersebut sebagai salah satu momen yang tidak akan terlupakan.

Rute Menuju Keberadaan Rafflesia hasselti

Deki membagikan rute yang dilaluinya bersama tim ketika menjelajah kawasan hutan Sumatera Barat dari Kota Bengkulu.

"Untuk teman-teman yang mau melihat langsung ke lokasi, kalau dari Bengkulu bisa mulai dari Bengkulu, kemudian lanjut terus ke daerah Lubuk Linggau. Dari sana masuk ke daerah Merangin, Muara Jambi, dan Sijunjung," kata Deki.

Perjalanan dari Bengkulu menuju Sumatera Barat ditempuh selama 20 jam perjalanan menggunakan mobil. Deki menjelaskan setelah itu, mereka berjalan menyusuri kawasan Hutan Hujan, Hiring Batang Somi selama tiga jam hingga tiba di tempat Rafflesia hasseltii ditemukan.

Saksikan Live DetikSore:

Halaman 2 dari 2
(fem/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads