Amerika Serikat Izinkan Pilot Diabetes Terbang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Amerika Serikat Izinkan Pilot Diabetes Terbang

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Minggu, 19 Apr 2020 17:19 WIB
Two pilots at work during departure of Dallas Fort Worth Airport in United States of America. The view from the flight deck with high workload the beginning night through the wind shield
Ilustrasi pilot di kokpit pesawat (Foto: iStock)
Jakarta -

Begitu banyak syarat agar pilot bisa terbang. Tebaru, regulator penerbangan di Amerika Serikat, FAA melonggarkan salah satunya.

Diberitakan CNN, pilot dengan diabetes akhirnya akan diizinkan Amerika Serikat untuk menerbangkan jet komersial. Merilee Riely salah satunya.

Ia tidak pernah membayangkan mimpinya sebagai pilot akan hancur begitu cepat. Atau, ia bisa dilahirkan kembali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merilee terbang perdana di lapangan Kampung Boeing Seattle. April 1995, saat berusia 25 tahun, ia menjadi pilot baru Atlantic Southeast Airlines, maskapai lokal yang berbasis di Georgia.

Saat itu ia masih jadi pilot percobaan. Sembilan bulan kemudian, ia kehilangan 9 kilogram berat badan hanya dalam dua minggu dan didiagnosis diabetes tipe 1. Ia pun kehilangan karirnya.

ADVERTISEMENT

22 tahun setelah kejadian itu, ia tak pernah bergelut dengan dunia penerbangan. Bahkan ketika suaminya menjadi kapten di Delta Air Lines.

Ia yakin bahwa Federal Aviation Administration (FAA) tak akan pernah mengubah larangan bagi para pilot penderita diabetes yang diobati dengan insulin menduduki kursi di kokpit pesawat komersial. Diketahui bahwa negara-negara lain, seperti Kanada dan Inggris mulai mengizinkannya.

Pilot Merilee RielyMerilee Riely jadi pilot pesawat komersial di tahun 1995 (Foto: CNN)

FAA menganggap pilot yang menderita diabetes akan membahayakan penumpang dan pesawat. Dengan kemajuan teknologi seperti pemantauan glukosa yang lebih tepat, aturan itu mulai bergeser.

Desas-desus tentang perubahan besar aturan FAA sampai ke telinga Merilee. Ia belajar lagi sebisanya.

Pada bulan November lalu, FAA akan mengizinkan pilot dengan diabetes untuk mengajukan sertifikat medis kelas satu dan dua yang diperlukan untuk penerbangan komersial. Merilee pun mengirim lamarannya dan menunggu.

Untuk pertama kalinya dalam 24 tahun, Merilee bisa menjadi pilot komersial lagi. American Diabetes Association, yang mendorong perubahan dalam kebijakan FAA, memuji keputusan tersebut.

"Pakar ahli endokrin ADA memberi tahu FAA bahwa pilot dapat mempertahankan glukosa darah dalam penerbangan di jarak yang aman. Mereka sampai pada kesimpulan yang sama," kata salah satu perwakilan asosiasi, Sarah Fech-Baughman.

Merilee sekarang berusia 49 tahun dan tidak lagi memiliki pandangan maskapai mana yang akan jadi tempatnya berlabuh. Ia berkutat apakah tidak sebaiknya merawat ketiga anaknya saja.

Namun, saat ini adalah waktu kurang tepat untuk melamar sebagai pilot. International Air Transport Association (IATA), yang mewakili maskapai penerbangan dunia, memproyeksikan bahwa pendapatan maskapai akan anjlok hingga USD 314 miliar di tahun ini.

Jumlah penerbangan di seluruh dunia akan turun menjadi 29.500 per hari, menurut Airlines for America. Di awal tahun ada sekitar 111.000 penerbangan.

Penerbangan di AS sendiri turun sekitar 97%, menurut TSA (Transportation Security Administration). Sejumlah maskapai telah meminta ribuan karyawannya untuk mengambil cuti tanpa gaji atau tinggal di rumah dengan pengurangan gaji.

Kata Jim Coon, wakil presiden di Aircraft Owners and Pilots Association, mengatakan bahwa masa depan penerbangan tetap cerah. Karena aturan baru ini hanya menghasilkan pilot yang lebih berkualitas.




(msl/msl)

Hide Ads