WHO Sebut Paspor Bebas Corona Ide yang Buruk

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

WHO Sebut Paspor Bebas Corona Ide yang Buruk

Dadan Kuswaraharja - detikTravel
Senin, 27 Apr 2020 14:47 WIB
foto paspor wni
Foto: Muchus Budi R/detikcom
Jakarta -

Pandemi Corona sudah berhasil menghentikan dunia. Pemerintahan pun mencoba bangkit dan beberapa sudah mulai memikirkan kebijaksanaan pasca Corona, salah satunya mengeluarkan paspor bebas Corona buat orang yang tidak memiliki virus di tubuhnya. Paspor bebas Corona ini membuat orang bisa bepergian lagi atau kembali bekerja dengan asumsi mereka terlindungi dari adanya infeksi susulan.

Namun paspor imunitas ini dikritik oleh WHO (Badan Kesehatan Dunia). Menurut WHO belum ada pembuktian secara ilmiah kalau orang yang sudah sembuh dari Corona sudah belum tentu kebal dengan antibodi mereka dari infeksi virus Corona.

"Belum ada bukti bahwa orang yang pernah mengidap COVID-19 dan punya antibodi terlindungi dari infeksi kedua," kata WHO dalam situsnya seperti dikutip Senin (27/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

WHO menambahkan sebagian besar studi memang menunjukkan bahwa orang yang telah pulih dari infeksi memiliki antibodi terhadap virus. Namun, level atau tingkat antibodi berada dalam kondisi yang sangat rendah dalam darahnya.

Saat ini WHO tengah bekerja dengan para peneliti di seluruh dunia untuk lebih paham mengenai respons tubuh pada infeksi COVID-19 dan apakah benar respons antibodi dapat mencegah infeksi baru.

Dengan kata lain paspor atau sertifikat bebas virus ini hanya angan-angan saja. Virus ini masih tergolong baru dan terlalu dini untuk mengatakan kapan atau jika seseorang menjadi aman, dan semua pembicaraan pada saat ini hanyalah spekulasi.

Salah satu negara yang mengeluarkan paspor bebas Corona adalah Chile. Menteri Kesehatan Chile, Jaime Manalich mengatakan pasien yang telah sembuh dari COVID-19 dan memegang paspor imunitas bisa membantu komunitas dimana dia tinggal.

"Justru mereka bisa membantu masyarakat sekitar karena mereka tidak beresiko," kata Jaime seperti dikutip dari Washington Post.

Pasien yang sudah sembuh dari COVID-19 pun diperbolehkan bekerja kembali dan beraktivitas seperti biasa. Paula Daza, Wakil Menteri Kesehatan Masyarakat Chile menyebut sudah ada lebih dari 4.600 orang yang sembuh dari COVID-19 di negaranya.


Hide Ads