Larangan mudik tak hanya ada di Indonesia, tapi juga di Negeri Sakura Jepang. Hanya bukan karena Lebaran, tapi liburan Golden Week.
Apabila masyarakat Indonesia punya tradisi mudik di bulan Ramadhan, maka lain halnya dengan masyarakat Jepang. Setahun sekali, masyarakat Jepang merayakan Golden Week atau momen libur panjang.
Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, Selasa (28/4/2020), momen Golden Week tahun ini di Jepang jatuh antara 29 April hingga 6 Mei mendatang. Biasanya, momen libur panjang ini dimanfaatkan oleh masyarakat Jepang untuk pulang ke daerah asal atau berwisata seperti diberitakan Reuters.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biasanya, momen Golden Week juga turut dimeriahkan dengan sejumlah festival kenamaan yang meriah dan sarat wisatawan. Hanya saja, kemeriahan itu terancam bubar tahun ini.
Sehubungan dengan merebaknya COVID-19 di Jepang, pihak pemerintah setempat di bawah Perdana Menteri Shinzo Abe telah memperpanjang masa darurat corona pada 16 April lalu.
![]() |
Sebelumnya, Abe telah mengimbau semua orang di 7 prefektur terdampak untuk diam di rumah dan menutup usaha terhitung sejak 7 April silam. Hal itu dilakukannya untuk menahan perpindahan di momen liburan Golden Week.
Imbauan senada juga dikeluarkan oleh Gubernur Tokyo, Yuriko Koike. Dalam pidatonya, ia mengimbau masyarakat Tokyo untuk menerapkan social distancing untuk dua pekan ke depan dan membatasi frekuensi belanja jadi tiga hari sekali untuk mengurangi keramaian di supermarket.
Lebih lanjut, pemerintah Jepang akan kembali mempertimbangkan apakah ingin memperpanjang masa darurat corona usai Golden Week atau tidak. Semuanya kembali pada kondisi di lapangan.
Pihak pemerintah Tokyo sendiri telah mengkonfirmasi 103 kasus positif COVID-19 baru di daerahnya pada Sabtu pekan lalu seperti diberitakan media Kyodo. Jumlah itu menambah total positif corona di Tokyo menjadi 3.836 orang.
(rdy/ddn)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?