Masjid Jerman Sediakan Makanan untuk Semua Umat Saat Ramadhan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Masjid Jerman Sediakan Makanan untuk Semua Umat Saat Ramadhan

Femi Diah - detikTravel
Jumat, 01 Mei 2020 04:08 WIB
Ramadan kareem with golden ornate crescent and islamic line mosque dome with classic pattern and lantern greeting  card islamic celebration background for graphic design
Ilustrasi Ramadhan Foto: iStock
Wuppertal -

Sebuah masjid di Wuppertal, Jerman memang tak bisa menggelar salat berjamaah, buka bersama, dan tarawih di bulan Ramadhan ini. Relawan masjid membuat aksi bagi-bagi makanan kepada lansia.

Bulan Ramadhan di seluruh dunia tahun ini menjadi berbeda. Alih-alih buka bersama, berkumpul dengan keluarga besar pun menjadi persoalan besar dengan penerapan social distancing atau jaga jarak sosial untuk memutus rantai virus Corona. Utamanya, bagi warga lanjut usia yang memiliki risiko tinggi tertular infeksi virus Corona.

Asosiasi masjid terbesar di Jerman, DITIB, menyadari situasi itu. Mereka pun menyediakan makanan bagi warga lansia dengan mengajak sukarelawan untuk berkeliling dari rumah ke rumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang-orang tidak bisa pergi ke masjid, jadi sangat menyenangkan saat mereka mengirimkan makanan ke rumah saya," kata Nazmiye Odabasi, sembari melongok ke luar melalui jendela untuk menerima nasi kotak dari sukarelawan, seperti dikutip Gulf Today.

Sementara itu, Mustafa Temizer, anggota Tidib di Wuppertal, mengatakan masjid di kota itu awalnya berencana untuk membagikan 1.000 kotak makanan per hari. Bukan untuk lansia, namun makanan itu ditujukan kepada warga miskin yang bergantung kepada bank makanan yang terpaksa ditutup karena virus Corona.

ADVERTISEMENT

Dalam prosesnya bank makanan dibuka kembali bulan ini, yang sekaligus menjadi awal Ramadhan. Masjid pun memutuskan untuk memberikan makanan yang dibiayai dengan sumbangan kepada muslim yang berbuka puasa dan nonmuslim yang membutuhkan. Sekitar 300 paket makanan dikirimkan setiap hari.

"Kami tidak hanya melayani anggota komunitas kami, tetapi kami bekerja dengan kota Wuppertal," kata Temizer, yang turut membagi-bagikan makanan.

Jerman bakal membuka lagi masjid, gereja, sinagoge, dan rumah ibadah lainnya mulai 4 Mei dengan protokol kebersihan dan social distancing dengan batasan jumlah maksimal 50 orang.




(fem/ddn)

Hide Ads