Pergi liburan dan menginap di hotel tidak akan menjadi opsi yang diambil oleh traveler di seluruh penjuru dunia dalam waktu dekat. Akibatnya, dunia perhotelan pun merugi besar. Tingkat okupansi kamar mereka turun drastis.
Pun sama dengan apa yang dirasakan oleh para pengusaha Airbnb dan host penginapan online lainnya. Penghasilan mereka turun sangat signifikan selama masa pandemi Corona.
Bahkan nanti ketika wabah Corona telah usai dan aturan lockdown mulai dilonggarkan, situasi tidak akan pernah sama lagi. Para pengamat menyebut harga hotel dan Airbnb bisa naik hingga dua kali lipat ketimbang sebelum pandemi Corona.
Dirangkum detikTravel dari beberapa sumber, Kamis (14/5/2020), kenaikan harga hotel tidak akan terelakkan karena biaya perawatan ikut membengkak, terutama biaya pembersihan serta pencegahan terkait COVID-19.
Kenaikan harga juga dimaksudkan untuk menebus laba yang tergerus beberapa bulan belakangan akibat pandemi Corona. Hal yang sama juga berlaku bagi para pengusaha Airbnb. Harga penginapan Airbnb diperkirakan juga akan mengalami kenaikan.
Selain itu, masih ada lagi masalah yang membayangi para pengusaha Airbnb. Mereka terancam harus menjual aset rumah maupun properti milik mereka untuk membayar hutang dan cicilan karena cashflow yang tidak lancar akibat tidak ada tamu yang menginap.
"Kamu bisa terjebak dalam pusaran utang yang dalam dan masih harus membayar cicilan setiap bulannya. Banyak pengusaha yang terpaksa harus melikuidasi aset mereka," ujar Glenn Kelman, CEO Redfin, perusahaan broker real estate di AS, seperti dikutip dari FOX News.
Apalagi, modal dari para pengusaha Airbnb tidak sebesar jaringan hotel besar. Akibatnya, banyak dari mereka yang mengalami kesulitan keuangan. Salah satu jalan ya harus menjual aset.
Carlos Garriga, wakil presiden Federal Reserve Bank of St Louis, membenarkan prediksi itu. Menurutnya, menjual rumah yang digunakan untuk rental Airbnb lazim dilakukan. Kebanyakan properti jenis ini, harga jualnya di bawah harga pasaran.
"Ada banyak penjualan di area ini karena lokasinya yang strategis sebagai rumah untuk liburan. Ada banyak unit yang dijual di area seperti ini," kata Garriga.
(wsw/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!