Indonesia Kehilangan 4 Juta Turis karena Corona

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Indonesia Kehilangan 4 Juta Turis karena Corona

Bonauli - detikTravel
Kamis, 28 Mei 2020 18:06 WIB
Menparekraf Wishnutama
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)
Jakarta -

Sudah 4 bulan Indonesia bergumul dengan pandemi Corona. Bagaimana kabar pariwisata Indonesia?

Melalui press conference secara live di Youtube Kamis (28/5/2020), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio memberikan data turis yang hilang di tengah pandemi Corona. "Biasanya per bulan kita kedatangan 1,3-1,4 juta turis," ujarnya.


Menurutnya jika dihitung-hitung secara kasar, Indonesia kira-kira kehilangan 4 juta turis. Dampak ini begitu terasa, apalagi pariwisata Indonesia menjadi salah satu yang berpengaruh dalam perekonomian. Pada bulan lalu telah diperhitungkan bahwa devisa tahun ini akan hilang setengah dari tahun 2019. Pariwisata mampu menyumbangkan devisa mencapai Rp 280 triliun di tahun lalu.

"Tapi kita tetap tunggu data dari BPS (Badan Pusat Statistik)," jelasnya.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo berharap ada kebaruan pariwisata Indonesia di tengah pandemi virus Corona. Dia meminta agar kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) segera beradaptasi dengan situasi terkini setelah pandemi COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Jokowi meminta agar pariwisata Indonesia bisa mendongkrak gengsi produk lokal di mata dunia. Kebudayaan lokal pun harus ditonjolkan.

"Saya minta dari menteri pariwisata menyiapkan program promosi pariwisata dalam negeri yang aman COVID-19 termasuk menggencarkan promosi produk-produk lokal dengan atraksi pariwisata," kata Jokowi.

ADVERTISEMENT

"Tetapi sekali lagi, tolong ini lapangannya diikuti dengan ketat sebelum kita membuka. sehingga wisatawan baik domestik maupun luar dapat berwisata dengan aman dan masyarakat bisa produktif utamanya bagi pelaku-pelaku pariwisata," dia menambahkan.

Jokowi meminta agar Kemenparekraf tak buru-buru untuk membuka wisata. Tapi, justru saat ini dijadikan untuk mematangkan strategi promosi dan seluruh tahapan dalam membuka wisata lagi pada kenormalan baru.

"Mengenai waktunya kapan, ini betul-betul tolong tidak usah tergesa-gesa. Tetapi, tahapan-tahapan yang tadi saya sampaikan dilalui dan dikontrol dengan baik," kata Jokowi.




(bnl/ddn)

Hide Ads