Arab Saudi membuka penerbangan komersial untuk penumpang lagi setelah sempat rehat. Untuk sementara, hanya melayani rute lokal.
Keputusan itu diumumkan oleh Otoritas Umum Penerbangan Sipil (GACA) Arab Saudi akhir pekan lalu. Arab Saudi membuka 11 dari 28 bandara kerajaan.
Pembukaan bandara-bandara pun akan dilakukan secara bertahap. Pembukaan bandara itu dilakukan lagi setelah ditutup sejak 21 Maret 2020.
"Pembukaan kembali bandara itu dilakukan secara progresif dan bertahap. Tujuannya, untuk mengendalikan kerumunan di dalam bandara karena kami ingin mencapai efisiensi kesehatan tertinggi," kata juru bicara GACA, Ibrahim bin Abdullah Alrwosa, dilansir dari Arab News, Senin (1/6/2020).
Selain membatasi rute penerbangan, GACA juga menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus Corona. GACA pun menerbitkan panduan perjalanan untuk penumpang secara rinci untuk memastikan kesehatan dan keselamatan penumpang dan kabin kru. Selain itu, juga diatur kewajiban penumpang.
Ketentuan baru terbang saat pandemi virus Corona itu di antaranya, penggunaan tiket elektronik. Sebab, saat ini pemesanan tiket tidak bisa dilakukan secara offline di bandara, sehingga sebelum memiliki tiket, calon penumpang dilarang memasuki bandara.
Selain itu, calon penumpang diwajibkan menggunakan masker wajah. Tanpa masker, penumpang itu dilarang berada di area bandara. Juga aturan kepada penumpang di bawah usia 15 tahun tidak akan diizinkan untuk bepergian tanpa wali.
"Saya meminta semua penumpang, baik warga Saudi dan pendatang, untuk membaca panduan ini. selain itu saya meminta agar penumpang melihat informasi dan detail di dalamnya karena keputusan perjalanan tergantung pada itu," kata Ibrahim.
Penumpang yang melanggar syarat dan ketentuan tidak akan diizinkan untuk menyelesaikan proses check-in sesuai prosedur perjalanan yang baru.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan akan mendirikan pos-pos pemeriksaan suhu badan di tiap-tiap bandara. Calon penumpang yang memiliki suhu 38 derajat Celcius atau lebih dilarang memasuki bandara.
Jarak sosial juga masih diterapkan di dalam bandara sejak di pintu masuk, di pintu keluar, di area tempat duduk dan jembatan yang mengarah ke pesawat terbang. Di dalam pesawat, jarak juga masih sangat ketat diberlakukan seperti mengosongkan kursi antarpenumpang.
"Kami ingin membuat bandara menjadi tempat yang aman untuk melakukan perjalanan penerbangan. Banyak dari mereka yang melakukan perjalanan udara karena urusan penting dan mendesak. Kami tidak akan mengizinkan kehadiran orang-orang yang tidak memiliki tiket di bandara, untuk memastikan keselamatan penumpang," kata juru bicara GACA.
"Kami percayakan kepada penumpang, baik penumpang lokal ataupun atau pendatang, untuk membantu kami menerapkan tindakan pencegahan dan mematuhi aturan kesehatan yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan," dia berharap.
Apabila prosedur dan protokol kesehatan telah dijalankan dan dipatuhi dengan baik, besar kemungkinan jumlah penerbangan lokal akan terus bertambah setiap harinya. Sehingga, semua rute perjalanan akan terpenuhi dan kapasitas pesawat akan ditambah.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan