Sektor Wisata Tiarap, Pengusaha Harapkan Bantuan Pemerintah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sektor Wisata Tiarap, Pengusaha Harapkan Bantuan Pemerintah

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Selasa, 02 Jun 2020 14:41 WIB
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Foto: Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) (Dok. Kementerian PUPR)
Jakarta -

Sudah dua bulan sektor pariwisata sudah menyetop akses untuk wisata para turis. Tak adanya kegiatan sama sekali dalam waktu yang lama membuat pariwisata terpuruk.

Berbagai sektor terdampak akibat Corona. Karyawan dirumahkan, wisata ditutup, serta hal-hal lain yang memaksa masyarakat untuk tetap di rumah dan tidak bisa beraktifitas. Hal ini dirasakan oleh Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) yang menutup pemesanan perjalanan sejak Maret 2020.

"Tiarap semua, sebagian ada yang dirumahkan, sebagian ada yang cuti tanpa gaji ada yang dibayar setengah dan sebagainya. Macam-macam, yang jelas keputusan melakukan langkah-langkah efisiensi untuk bertahan, karena tidak ada kegiatan transaksi sama sekali," kata Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Jawa Barat, Budijanto Ardiansjah saat dihubungi detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adanya bantuan dari pemerintah sangat diharapkan oleh sektor pariwisata. Kawasan wisata yang biasanya ramai dan digemari oleh masyarakat harus benar-benar berhenti. Jika situasi ini tak berubah hingga akhir tahun, maka dampaknya akan semakin buruk.

ADVERTISEMENT


"Sebenarnya kita berharap pemerintah bisa memperhatikan sektor pariwisata yang paling terdampak, paling tidak selama kegiatan wisata belum berjalan, karena ini belum tahu kan sampai kapan idealnya benar-benar berjalan," kata Budijanto.

"Kalau dari pandangan kami, kalau sampai akhir tahun, waduh pasti banyak yang terhentikan," tambahnya.

Untuk itu, pemerintah diharapkan bisa memberikan stimulus agar sektor pariwisata tetap bertahan dalam menghadapi situasi ini. Sehingga nantinya, jika keadaan sudah pulih wisatawan bisa kembali menikmati perjalanan mereka seperti semula.

"Jadi pemerintah harus memberikan stimulus dalam bentuk apapun, silakan, saya kira pemerintah lebih paham supaya usaha ini tidak bangkrut jadi mereka tetap bisa berjalan," kata Budijanto.

Setidaknya stimulus diberikan saat masa-masa sulit ini, saat tak ada yang bisa dilakukan sektor pariwisata selain menunggu keadaan yang lebih baik.

"Ada 13 juta pelaku pariwisata yang terdampak. Kalau sudah recovery sih nggak masalah kita bisa bangkit sendiri masing-masing kalau kegiatan itu sudah berjalan normal, tapi saat mereka nggak bisa melakukan apa-apa ini," tambah Budijanto.




(elk/ddn)

Hide Ads