Hong Kong terkenal dengan gedung pencakar langit dan keindahan kotanya. Sedikit yang tahu bahwa negara ini memiliki pulau terpencil yang tak kalah menarik.
Dikutip dari CNN Travel, beberapa pulau di Hong Kong, seperti Lantau, Lamma dan Cheung Chau mudah diakses dengan kapal Feri. Tapi ada pulau yang lebih menantang untuk didatangi, yaitu Yim Tin Tsai, di ujung timur laut Hong Kong.
Menurut BBC, Yim Tim Tsai tak jarang disebut sebagai Pulau Hantu. Dahulu, pulau ini menjadi tempat tinggal bagi suku Hakka, yang melakukan migrasi dari utara China ratusan tahun lalu.
![]() |
Sebagian besar penduduk yang tinggal di sana bekerja sebagai petani tambak garam. Nama Yim Tin Tsai sendiri berasal dari bahasa Kanton yang artinya tambak garam kecil. Akan tetapi, sekitar 100 tahun lalu, Tambak garam di Yim Tin Tsai banyak yang ditutup karena kalah saing dengan kompetitor asal Vietnam dan China.
Ketika tak ada mata pencaharian, jumlah penduduk terus berkurang. Hingga pada tahun 1990-an, penduduk terakhir yang tinggal di pulau ini pergi dan menjadikan Yim Tin Tsai benar-benar kosong.
Selama bertahun-tahun lamanya, Yim Tin Tsai tak pernah ditinggali siapa-siapa. Dahulu, rumah yang dirawat oleh penduduknya menjadi berlumut. Tak ada suara penduduk, pulau ini benar-benar sepi.
Tapi sekarang, Yim Tin Tsai tak benar-benar ditinggalkan. Pulau yang sepi ini justru menarik wisatawan untuk datang melihat rumah-rumah yang tak terurus. Kawasan wisata seperti museum kecil dan toko oleh-oleh di seberang dermaga juga ada di sini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Untuk sampai ke pulau, wisatawan menaiki kalto atau perahu motor kecil yang digunakan untuk menyeberangi pulau-pulau kecil. Wisatawan tak bisa menggunakan perahu ini setiap hari karena hanya akan beroperasi pada akhir pekan dan hari libur.
Setelah sampai di Yim Tin Tsai, wisatawan akan turun ke dermaga dan mulai berjalan melewati rumah-rumah yang ditinggalkan, dan bangunan tua lainnya. Beberapa penduduk meninggalkan furnitur dan barang-barang pribadi lainnya ketika mereka meninggalkan Yim Tin Tsai dan membuat keadaannya kini rusak.
Pemandangan menyeramkan akan dilewati wisatawan. Atap-atap rumah yang dirobohkan, patung Buddha yang bisa terlihat dari jendela dan pemandangan menyeramkan lainnya.
![]() |
Inovasi yang muncul di Yim Tin Tsai yaitu proyek seni yang menggunakan kaca patri untuk menggambarkan adegan dari kehidupan desa yang khas, seperti upacara pernikahan tradisional dan juga pertanian garam. Hal ini merupakan salah satu hasil dari Festival Seni Yim Tin Tsai yang perdana pada tahun 2019.
Festival diharapkan bisa kembali dilakukan di tahun 2020. Walaupun kemungkinan akan tertunda karena wabah virus Corona.
Baca juga: Desa Indah Tanpa Akses Jalan di Belanda |
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol