Museum Kesehatan, RS Darurat COVID-19 yang Sarat Kisah Mistis

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Museum Kesehatan, RS Darurat COVID-19 yang Sarat Kisah Mistis

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Rabu, 03 Jun 2020 19:10 WIB
Museum Kesehatan, RS Darurat COVID-19 yang Sarat Kisah Mistis
Museum Kesehatan di Surabaya (Faiq Azmi/detikcom)
Surabaya -

Baru-baru ini, Museum Kesehatan, yang dijadikan RS Darurat COVID-19, di Surabaya mendadak viral akan cerita mistisnya. Perkara santet pun ada di dalamnya.

Pada Selasa (2/6), status Surabaya berubah dari zona merah menjadi zona hitam seiring dengan meningkatnya jumlah pasien positif COVID-19. Per Selasa kemarin, diketahui total pasien positif di Kota Pahlawan mencapai 2.748 orang.

Untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 di Surabaya, RS darurat pun didirikan. Salah satunya adalah di dalam kompleks Museum Kesehatan Dr Adhyatama, MPH, atau dikenal Museum Kesehatan di Jalan Indrapura 17, Surabaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disebut sebagai Museum Kesehatan pertama di Indonesia, museum ini diresmikan pada 14 September 2004 oleh Menkes kala itu, Dr Achmad Sujudi. Hanya, dalam perjalanannya hingga saat ini, Museum Kesehatan punya banyak cerita yang tak biasa. Dihimpun detikcom, Rabu (3/5/2020) berikut faktanya:

1. Disebut Museum Santet

Ilustrasi santet Foto: iStock
Walau memiliki nama asli Museum Kesehatan, museum yang satu ini juga menyimpan banyak peralatan medis tradisional Indonesia. Beberapa di antaranya akrab dengan dunia klenik hingga perdukunan.

Sebut saja peralatan santet, bisa kamu temui di dalam bagian sarana kesehatan tradisional. Bukannya musyrik, tapi santet memang ada kaitannya dengan budaya dan perjalanan medis Indonesia.

Selain bisa menjumpai peralatan hingga cara melakukan praktek santet, traveler bisa melihat foto rontgen pasien yang konon terkena santet. Terlihat dari adanya paku hingga jarum di dalam badannya. Ngeri!

2. Simpan aneka koleksi tak biasa

Batu petir ponari Foto: (Enggran Eko Budianto/detikcom)
Sejumlah koleksi lain yang menarik yang dikatakan berhubungan dengan hal gaib dan dunia medis adalah sampel air batu Ponari dari Megaluh, Jombang. Seperti kita tahu, Ponari pernah menjadi fenomena. Bocah yang pernah tersambar petir itu dikatakan bisa menyembuhkan penyakit hanya dengan meminum air yang dicelupi batu petirnya.

Ada juga air yang digunakan untuk media santet, air dari paranormal, air dari paranormal Ki Kusumo, air tumbal kambing berkepala hitam. Ada juga berbagai benda sebagai penolak bala, seperti gelang rumput, rajah kulit kambing dan kertas, kalung nama untuk bayi, bulu landak, sendok perak, dan tapal kuda.

3. Koleksi Jelangkung

Museum Santet Surabaya Foto: (Imam Wahyudiyanta/detikcom)
Bagi para pencinta film horor dalam negeri, tentu sudah tak asing dengan yang namanya jelangkung. Ya, jelangkung merupakan sebuah boneka dari batok kelapa yang digunakan sebagai medium untuk berkomunikasi dengan makhluk dari alam sana.

Salah satu koleksi Museum Kesehatan yang juga populer adalah Jelangkung dan Nini Towok. Dua boneka tradisional itu diletakkan di sebuah etalase yang menempel pada dinding ruangan.

Berlatar belakang merah, dua boneka untuk memanggil arwah itu cukup menyeramkan dan membuat begidik bagi siapa saja yang melihatnya. Suasana ruangan yang temaram, sepi, dan berhawa dingin juga menjadi sensasi tersendiri.

4. Penampakan Kuntilanak sampai Sundel Bolong

Kuntilanak Foto: Istimewa
Karena banyak menyimpan benda-benda mistik, tak sedikit warga yang menjuluki Museum Kesehatan dengan gedung angker. Apalagi ada sebuah video viral kuntilanak mengejar pasien yang awalnya diduga di RS darurat.

Namun kabar miring itu ditepis oleh Suparman (56), seorang sekuriti yang sudah bekerja selama 36 tahun. Ia membantah makhluk halus di gedung tersebut mengganggu warga atau pasien. Ia menyebut hampir semua makhluk halus pernah ia jumpai.

"Modelnya apes-apesan. Kalau kita apes, ya pasti kelihatan hantu. Misal kita melamun, pasti langsung dilihati hantu," kata Suparman di lokasi RS Darurat, Selasa (2/6).

Suparman mencontohkan, hantu yang pernah dia jumpai adalah sundel bolong, tuyul, hingga anak kecil. Beberapa kali ia sering mendengar rintihan suara perempuan pada malam hari.

"Dulu malah awal saya kerja, di satu ruangan steril di belakang ini, saya mendengar suara anak kecil ketawa-ketawa, terus nangis. Saya kira ada orang sedang dirawat. Ya saya cek, ternyata kosong. Kata orang lama, kenalan buat saya," jelasnya.

"Insyaallah tidak mengganggu. Tapi ya mungkin sesekali nongol menunjukkan wujudnya gitu. Ya pokoknya tidak ganggu. Kalau kuntilanak tidak ada, adanya ya sundel bolong, kalau tidak ya hantu perempuan," tambahnya.

Halaman 2 dari 5
Walau memiliki nama asli Museum Kesehatan, museum yang satu ini juga menyimpan banyak peralatan medis tradisional Indonesia. Beberapa di antaranya akrab dengan dunia klenik hingga perdukunan.

Sebut saja peralatan santet, bisa kamu temui di dalam bagian sarana kesehatan tradisional. Bukannya musyrik, tapi santet memang ada kaitannya dengan budaya dan perjalanan medis Indonesia.

Selain bisa menjumpai peralatan hingga cara melakukan praktek santet, traveler bisa melihat foto rontgen pasien yang konon terkena santet. Terlihat dari adanya paku hingga jarum di dalam badannya. Ngeri!

Sejumlah koleksi lain yang menarik yang dikatakan berhubungan dengan hal gaib dan dunia medis adalah sampel air batu Ponari dari Megaluh, Jombang. Seperti kita tahu, Ponari pernah menjadi fenomena. Bocah yang pernah tersambar petir itu dikatakan bisa menyembuhkan penyakit hanya dengan meminum air yang dicelupi batu petirnya.

Ada juga air yang digunakan untuk media santet, air dari paranormal, air dari paranormal Ki Kusumo, air tumbal kambing berkepala hitam. Ada juga berbagai benda sebagai penolak bala, seperti gelang rumput, rajah kulit kambing dan kertas, kalung nama untuk bayi, bulu landak, sendok perak, dan tapal kuda.

Bagi para pencinta film horor dalam negeri, tentu sudah tak asing dengan yang namanya jelangkung. Ya, jelangkung merupakan sebuah boneka dari batok kelapa yang digunakan sebagai medium untuk berkomunikasi dengan makhluk dari alam sana.

Salah satu koleksi Museum Kesehatan yang juga populer adalah Jelangkung dan Nini Towok. Dua boneka tradisional itu diletakkan di sebuah etalase yang menempel pada dinding ruangan.

Berlatar belakang merah, dua boneka untuk memanggil arwah itu cukup menyeramkan dan membuat begidik bagi siapa saja yang melihatnya. Suasana ruangan yang temaram, sepi, dan berhawa dingin juga menjadi sensasi tersendiri.

Karena banyak menyimpan benda-benda mistik, tak sedikit warga yang menjuluki Museum Kesehatan dengan gedung angker. Apalagi ada sebuah video viral kuntilanak mengejar pasien yang awalnya diduga di RS darurat.

Namun kabar miring itu ditepis oleh Suparman (56), seorang sekuriti yang sudah bekerja selama 36 tahun. Ia membantah makhluk halus di gedung tersebut mengganggu warga atau pasien. Ia menyebut hampir semua makhluk halus pernah ia jumpai.

"Modelnya apes-apesan. Kalau kita apes, ya pasti kelihatan hantu. Misal kita melamun, pasti langsung dilihati hantu," kata Suparman di lokasi RS Darurat, Selasa (2/6).

Suparman mencontohkan, hantu yang pernah dia jumpai adalah sundel bolong, tuyul, hingga anak kecil. Beberapa kali ia sering mendengar rintihan suara perempuan pada malam hari.

"Dulu malah awal saya kerja, di satu ruangan steril di belakang ini, saya mendengar suara anak kecil ketawa-ketawa, terus nangis. Saya kira ada orang sedang dirawat. Ya saya cek, ternyata kosong. Kata orang lama, kenalan buat saya," jelasnya.

"Insyaallah tidak mengganggu. Tapi ya mungkin sesekali nongol menunjukkan wujudnya gitu. Ya pokoknya tidak ganggu. Kalau kuntilanak tidak ada, adanya ya sundel bolong, kalau tidak ya hantu perempuan," tambahnya.

(rdy/ddn)

Hide Ads