Masa karantina bukan berarti kreativitas harus mandul. Seorang mahasiswa berusia 20 tahun menciptakan desain pesawat pribadi menggunakan atap kaca yang terinspirasi dari kehidupan new normal pasca pandemi virus Corona.
"Atap reguler yang biasa kita jumpai di pesawat diganti dengan kaca saja, ada beberapa desainer yang mencetuskan konsep ini tapi setahu saya memang belum pernah dikembangkan atau direalisasikan," ujar mahasiswa Universitas Kristen Petra Surabaya Eric Rahardjo H kepada detikcom.
"Dengan harapan bahwa apa yang kami inisiasi ini tidak hanya menjadi portfolio semata, namun juga dapat menjadi jalan keluar bagi industri penerbangan agar semakin siap menghadapi persaingan dalam tatanan kenormalan baru atau 'new normal'," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Konsep desain pesawat atap kaca yang terlihat tanpa atap ini berangkat dari pertimbangan kebersihan dalam kabin pesawat, dimana virus Corona dapat bertahan hidup hingga 9 jam pada permukaan logam seperti terdapat pada beberapa meja pesawat.
Oleh karena itu dengan penggunaan atap kaca di samping untuk menambah estetika dalam kabin, inovasi ini juga diharapkan untuk dapat meningkatkan intensitas sinar UV yang masuk kedalam kabin sehingga mampu mengurangi jangka hidup berbagai macam virus.
Melihat sekilas interior kabin desain mahasiswa ini, terlihat seperti kabin pesawat jet pribadi. Pada satu gambar desain, ada kursi nyaman yang dipadukan dengan sofa dan meja berisi botol minuman dengan ambience kabin berwarna kecoklatan. Kursi itu bisa diselonjorkan kalau pegal selama di perjalanan.
![]() |
"Desain ini dapat diterapkan pada berbagai jenis pesawat, karena tidak mengganggu kecepatan angin di luar badan pesawat dan sistem navigasi di dalam kokpit. Namun alangkah baiknya desain ini dipakai untuk pesawat yang digunakan untuk penerbangan komersial, karena membawa penumpang dalam jumlah besar. Diharapkan dapat menekan potensi penyebaran virus di waktu yang akan datang," ujarnya.
Mahasiswa semester 4 jurusan interior desain yang memiliki perusahaan start-up desain ini berharap desain pesawat tanpa atapnya bisa menginspirasi orang lain.
"Dengan persaingan dalam dunia desain yang semakin ketat, kreativitas dan inovasi baru adalah salah satu cara kami untuk dapat tetap unggul. Oleh karena perusahaan kami adalah perusahaan interior, kami harus bisa mendesain ruang interior apapun, dalam kasus ini pesawat pribadi," ujarnya.
Bagaimana menurut traveler, konsep desain ala mahasiswa Surabaya ini?
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol