Musim Gugur di Selandia Baru Disambut dengan Sepinya Turis

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Musim Gugur di Selandia Baru Disambut dengan Sepinya Turis

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Senin, 08 Jun 2020 19:03 WIB
Queenstown, New Zealand
Foto: (Tourism New Zealand)
Queenstowm -

Musim gugur yang indah di Queenstown Selandia baru harusnya jadi liburan yang menyenangkan bagi turis. Tapi Corona mengubah segalanya.

Dikutip dari CNN, pohon-pohon oranye di sekitar Danau Wakatipi yang tenang, pegunungan yang terjal serta menara yang terlihat dari kejauhan adalah tempat yang sempurna untuk sebuah foto. Namun kali ini hanya ada sedikit wisatawan yang datang ke Queestown di Selandia Baru.

"Biasanya, suasana yang sepi adalah saat musim dingin," kata Pemilik Million Cruise, Berry Perkins yang telah menjalani wisata perahu di danau Queenstown selama 13 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Queenstown, New ZealandQueenstown, New Zealand Foto: (Tourism New Zealand)

Wisata masih sepi walaupun tak ada kasus Corona aktif di Selandia baru dengan penduduk sebanyak lima juta orang. Perbatasan masih ditutup dan masih belum ada tanggal pasti untuk pembukaan perbatasan Australia dan Selandia Baru (trans bubble) yang telah dinantikan oleh dua negara ini.

Queenstown, biasanya menjadi salah satu tempat wisata paling ikonik di Selandia baru. Setiap tahun, kota yang berpenduduk sekitar 40.000 orang ini menarik hingga 3 juta pengunjung. Lebih dari 60 % pengunjung adalah wisatawan mancanegara.

ADVERTISEMENT

Untuk saat ini, perbatasan Selandia baru masih tertutup bagi hampir semua orang asing. Hanya wisatawan setempat lah yang bisa mengunjungi Queenstown.

Sebelumnya, warga Selandia Baru menghindari Queenstown karena sangat digemari oleh wisatawan internasional. Sekarang, kota ini mencoba menarik perhatian mereka. Selama akhir pekan baru-baru ini, dilaporkan bahwa orang-orang dari seluruh negeri mulai berdatangan.

Tapi menurut Walikota Queenstown Lakes, Jim Boult, bisnis ini tidak akan bertahan jika hanya mengandalkan wisatawan domestik. Dia pun berharap trans bubble antara negaranya dan Australia akan segera bisa dilakukan di bulan Juli untuk musim ski. Biasanya, dalam musim ini Australia menyumbang 30-40% wisatawan.

"Ini benar-benar menghancurkan," katanya.

Queenstown, New ZealandQueenstown, New Zealand Foto: (Tourism New Zealand)

Boult menambahkan, jika trans bubble belum juga dibuka pada bulan Juli, maka nantinya akan lebih banyak bisnis yang gagal dan menyebabkan orang-orang kehilangan pekerjaan. Dia pun mengakui bahwa kedatangan wisatawan ke Queenstown kemungkinan tidak akan pernah sama seperti masa sebelum COVID-19.

Menurut seorang Professor pariwisata di Universitas Teknologi Auckland, Simon Milne mengatakan bahwa Queenstown, tempat dia mana banyak ekonomi bersandar pada pariwisata akan terpukul lebih keras dari pada tempat lain di Selandia Baru.

Tapi kini ada berita bagus dari Selandia Baru. Negara itu baru saja mengumumkan sudah bebas virus Corona selama 17 hari. Pastinya bakal mengundang banyak turis ke sana ya?




(elk/ddn)

Hide Ads