Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) berhasil mengabadikan momen saat sebelum dan sesudah masa PSBB di Bali. Lapan menggunakan citra dari Satelit LAPAN-A3/LAPAN-IPB.
Satelit tersebut berhasil memotret aktivitas penyeberangan kapal dari Bali menuju ke Nusa Penida dan sebaliknya, pada masa sebelum diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) 23 Januari 2020 dan saat pelaksanaan PSBB pada 12 April 2020.
Hasilnya sudah bisa ditebak, pada masa sebelum PSBB, kapal-kapal penyeberangan masih ramai terlihat lalu-lalang di perairan Bali, mengantarkan wisatawan pergi dan pulang ke Nusa Penida. Saat itu, aktivitas pariwisata masih berlangsung normal.
"Sebelum PSBB (23 Januari 2020), terlihat aktivitas penyeberangan dari Pelabuhan Benoa ke Nusa Penida masih ramai. Banyak kapal berlayar dari dan ke Nusa Penida. Saat itu kegiatan pariwisata masih diperbolehkan," tulis LAPAN.
Namun setelah PSBB ditetapkan, terlihat perbedaan yang amat signifikan dari citra satelit yang terlihat. Lautan Bali jadi sepi kapal dilihat dari angkasa. Nyaris tidak ada aktivitas kapal penyeberangan berarti yang terlihat dari atas langit.
"Sementara saat penerapan PSBB (12 April 2020), aktivitas penyeberangan sangat sepi. Hal ini dikarenakan tempat pariwisata ditutup sementara untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19," imbuh LAPAN.
Tidak adanya aktivitas lalu-lalang kapal penyeberangan dari Bali dan Nusa Penida menandakan para pelaku pariwisata di Bali taat terhadap keputusan PSBB pemerintah. Tidak adanya aktivitas pariwisata di Bali memang berat, tapi buktinya sekarang Bali jadi destinasi pertama di Indonesia yang siap untuk menerima wisatawan kembali pasca dilonggarkannya PSBB.
(wsw/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!