Hingga saat ini hanya ada delapan orang telah mencapai Challenger Deep, titik terdalam lautan. Sebaliknya, ada lebih dari 550 orang telah mengunjungi ruang angkasa.
Dan, hanya satu orang yang telah mengunjungi keduanya yakni Kathy Sullivan. Diberitakan CNN, Sabtu (13/6/2020) pada hari Minggu lalu, astronot dan ahli kelautan NASA mengunjungi Challenger Deep.
Titik itu ada di kedalaman 10.928 meter di Samudra Pasifik. Ia tergabung dalam bagian dari perjalanan Ring of Fire Expedition yang diselenggarakan oleh EYOS Expeditions dan Caladan Oseanik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menjelang pelaksanaan ekspedisi, EYOS mengundang tiga penjelajah pemberani yang disebut Mission Specialists. Mereka akan menjelajah ke dasar Palung Mariana di mana Challenger Deep berada.
Guam adalah daratan terdekat Palung Mariana yakni berjarak 321 kilometer. Sullivan adalah orang pertama dari tiga penjelajah yang telah menyelesaikan misi selama sekitar 10 jam ini, dan dua lagi akan menyusul di minggu ini.
![]() |
Tiga Mission Specialists digembleng berhari-hari sebelum menyelam, mengenai misi, jadwal dan penelitian yang akan dilakukan. Menurut Rob McCallum, pendiri EYOS Expeditions dan pemimpin ekspedisi, persiapan itu tidak seperti mendaki Gunung Everest atau pelatihan ke ruang angkasa.
Anda tidak harus berlatih seperti atlet untuk bisa berpartisipasi. Ini adalah hal baru dan bukan sesuatu yang harus ditakuti.
Sullivan pertama kali belajar tentang Challenger Deep dan Palung Mariana selama kuliah di Universitas California, Santa Cruz. Awalnya, ia bermaksud belajar bahasa Rusia, tapi ia juga mengambil beberapa kelas sains yang akhirnya mengubah persepsinya tentang lautan selamanya.
![]() |
Terpesona oleh lautan, Sullivan melanjutkan studinya di Universitas Dalhousie, di mana ia memperoleh gelar PhD dalam bidang geologi. Ia memfokuskan penelitiannya di Atlantik Utara.
Ketika mendengar NASA sedang membuka lowongan, dia melamar menjadi operator ekspedisi. Setelah lulus pada 1978, ia bergabung dengan NASA, akhirnya menjadi wanita Amerika pertama yang bisa mengeksplorasi ruang angkasa selama misi Space Shuttle Challenger pada 1984.
Sullivan juga mengambil bagian dalam dua misi lainnya, yakni Space Shuttle Discovery pada tahun 1990 dan Space Shuttle Atlantis pada tahun 1992.
Dia kemudian menjabat sebagai administrator di Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional. Selaras, ketua ekspedisi menginginkan wanita pertama yang menyelami Deep Challenger akan mencurahkan kemampuannya untuk kepentingan laut.
Tim EYOS sudah mengirim alat ke dasar lautan itu untuk mengukur suhu, salinitas yang akan membantu ekspedisi di tempat gelap itu. Ini bukan kali pertama Limiting Factor mengunjungi Challenger Deep.
Para penjelajah ini menggunakan Triton Submarines. Kapal berbentuk bola titanium setebal 90 milimeter yang melindungi para penjelajah dari tekanan 2.200 metrik ton di dasar lautan.
Selama penyelaman, para penjelajah juga mengumpulkan sampel dari dasar laut dan membantu dalam penelitian geografis. Hingga kini lautan dalam masih sangat sedikit diketahui, terutama yang di bawah 6.000 meter.
![]() |
Sullivan dan Vescovo (rekan menyelam) dalam kapal selam penjelajah seperti duduk di kabin pesawat ekonomi premium atau ekonomi. Tiada perubahan fisik yang mencolok dari keduanya.
Kalau ke luar angkasa seperti menaiki bom, penuh tekanan dan berisik. Tapi turun ke laut lebih seperti naik lift ajaib yang sangat tenang. Anda bisa mengenakan pakaian kasual.
Mereka merasakan cahaya menghilang dari atas. Mereka bisa makan enak di kedalaman 9.000 meter sambil melihat lautan tak berujung.
Setelah sekitar empat jam, mereka akhirnya mencapai dasar palung dan memiliki waktu sekitar 15 menit untuk mengecek dengan kapal di permukaan untuk memeriksa sistem pendukung mereka.
Mereka merasa seperti astronot di Mars, semuanya gelap dan sudah seperti di dunia lain. Sullivan dan Vescovo memulai pendakian mereka setelah menjelajah dasar sekitar 1,5 jam mereka di dasar laut.
Mereka naik dengan sangat lambat dengan suasana damai. Seratus meter terakhir baru terlihat cahaya mulai menembus kedalaman laut dan di kedalaman 8 meter baru terlihat birunya laut.
Lalu, mereka kembali ke kapal induk, Drop Drop DSSV, di tengah Samudra Pasifik. Don Walsh dan Jacques Piccard adalah orang pertama yang menjelajahi Challenger Deep pada 1960.
Butuh waktu 52 tahun sebelum ada yang kembali ke sana. Dan kini, operator itu bisa tiga kali kembali ke sana dalam 10 hari.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!