Rindu Merapi yang Tak Pernah Ingkar Janji

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Rindu Merapi yang Tak Pernah Ingkar Janji

Femi Diah - detikTravel
Senin, 15 Jun 2020 23:09 WIB
Bunker Merapi
Foto: Rina Nurfiana/d'traveler
Jakarta -

Gunung Merapi di Yogyakarta ditutup sejak pertengahan Maret untuk memutus penularan virus Corona. Kementerian Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tak sekadar mengajak bernostalgia.

Kementerian Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengajak follower-nya untuk menuntaskan rindu kepada Yogyakarta, khususnya kepada wisata di area Gunung Merapi. Tampaknya, mereka memahami betul kerinduan para pendaki untuk menyusuri lagi jalur pendakian di gunung api yang masih aktif itu, juga kangen traveler terhadap wisata di sekitarnya.

Memang sudah cukup lama Gunung Merapi tutup, tepatnya sejak 16 Maret 2020. Bukan karena sedang statusnya sedang waspada, namun jalur pendakian itu ditutup untuk mencegah penularan virus Corona.

Instagram Kementerian KLH mengunggah video suasana di Gunung Merapi disertai percakapan seorang perempuan yang ingin berwisata di kawasan Gunung Merapi dengan seorang guide yang mengabarkan kondisi terkini gunung itu.

"Hutan Wisata Muncar, Kali Kuning, Jurang Jero dan jip, juga kuliner dan masyarakatnya. Semua tentang Gunung Merapi."

Disebutkan dalam video berdurasi 4 menit itu, ditutupnya Gunung Merapi itu sekaligus menjadi periode untuk memulihkan diri. Baik untuk hutannya atau cara lain untuk menghentikan tambahan sampah oleh pendaki.

Pulihnya Gunung Merapi itu diyakini berimbas positif terhadap masyarakat, terutama warga di sekitarnya. Mereka bilang Gunung Merapi tak pernah ingkar janji.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

View this post on Instagram

Kita tahu pasti ada hikmah dibalik pandemi #Covid19 ini, blessing in disguise kata orang. . Alam memperbaiki diri, demikian juga di Taman Nasional Gunung Merapi. Kesatuan ekosistem Gunung Merapi sebagai maha guru, ibarat tungku raksasa, memberikan banyak kebaikan untuk manusia, gemah ripah loh jinawi, tentram makmur subur tanahnya. . Jadi untuk saat ini, kita beri kesempatan alam untuk memperbaiki diri, menjadi lebih baik setelah pandemik. Dan Mari kita doakan pandemik ini cepat berlalu. . Tahan dulu rindumu, setelah semua berlalu, kita kembali bertemu. . Berjauhan, Bukan berarti melupakan, Kutitipkan rindu ini, Di Merapi Sumber @btngunungmerapi, @ayoketamannasional_official @siti.nurbayabakar @konservasi_ksdae @inungwiratno #ayoketamannasional #hkan2020 #merapi #tngm #gunungmerapi #ayoketamanwisataalam #klhk #ksdae_klhk #petualanganalamindonesia #yogyakarta #workfromhome #stayathome

A post shared by Kementerian LHK (@kementerianlhk) on Jun 13, 2020 at 10:55pm PDT

ADVERTISEMENT



"Kita tahu pasti ada hikmah dibalik pandemi #Covid19 ini, blessing in disguise kata orang.

Alam memperbaiki diri, demikian juga di Taman Nasional Gunung Merapi. Kesatuan ekosistem Gunung Merapi sebagai maha guru, ibarat tungku raksasa, memberikan banyak kebaikan untuk manusia, gemah ripah loh jinawi, tentram makmur subur tanahnya.

Jadi untuk saat ini, kita beri kesempatan alam untuk memperbaiki diri, menjadi lebih baik setelah pandemik. Dan Mari kita doakan pandemik ini cepat berlalu. .

Tahan dulu rindumu, setelah semua berlalu, kita kembali bertemu.

Berjauhan,
Bukan berarti melupakan,
Kutitipkan rindu ini,
Di Merapi."

Jadi, sabar dulu ya para pendaki tak perlu buru-buru untuk kembali mendirikan tenda di hutan Gunung Merapi, sebab dia juga butuh me time.




(fem/ddn)

Hide Ads