Lebih dari 50 Pilot di Thailand Jadi Ojol-Pengantar Makanan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Lebih dari 50 Pilot di Thailand Jadi Ojol-Pengantar Makanan

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Rabu, 17 Jun 2020 16:43 WIB
Pilot Nakarin Inta
Pilot Nakarin Inta jadi kurir makanan (Foto: CNN)
Bangkok -

Semua orang harus berjuang di masa sulit ini. Cerita ini dari salah satu pilot maskapai Thai Lion Air yang beralih profesi menjadi pengantar makanan.

Pandemi Corona menyebabkan penerbangan domestik dan internasional seperti terhenti seketika. Ia co-pilot Thai Lion Air, Nakarin Inta, harus mencari alternatif pekerjaan lain setelah terkena grounded.

Nakarin memilih menjadi kurir pengantar makanan di aplikasi lokal, Line Man. Ia menyusul pilot lainnya yang mengalami nasib serupa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beberapa staf maskapai harus cuti tanpa bayaran. Sebagian besar dari kita, pendapatan telah dipotong lebih dari 70%. Saya harus menutup pengeluaran tiap bulan dan harus mencarinya sendiri," katanya kepada CNN.

Aplikasi layanan pengiriman makanan di Bangkok menjadi sangat populer selama lockdown di bulan Maret. Nakarin mengikuti jejak rekannya yang juga pilot, ia harus menghidupi istri dan anak perempuannya yang berusia empat tahun.

ADVERTISEMENT
Pilot Nakarin IntaPilot Nakarin Inta saat di kokpit (Foto: CNN)

Tanpa pikir panjang ia menarik gas sepeda motornya menjadi kurir makanan. Ia tak mau hanya duduk merenung menunggu bantuan dan harus berjuang.

"Saya memiliki dua tangan, memiliki sepeda motor sehingga saya menemukan pekerjaan paruh waktu ini. Dan sekarang saya jadi seorang pengantar makanan," urai Nakarin.


Pria berusia 42 tahun sudah dari kecil bermimpi menjadi pilot. Ia sempat menahan mimpi itu selama bertahun-tahun karena khawatir akan ketidakstabilan ekonomi dalam industri penerbangan.

Sekitar lima tahun yang lalu, ia memutuskan untuk melakukannya. Menyaksikan kebangkitan maskapai berbiaya rendah (LCC) di Thailand, ia belajar untuk mendapat gelar pilot komersialnya. Segera setelah itu ia mendapatkan pekerjaan di Thai Lion Air.

Pilot Nakarin IntaPilot Nakarin Inta dari Thai Lion Air (Foto: CNN)

Sebagai seorang pilot, Nakarin digaji antara USD 6.000 (Rp 84,8 juta) hingga USD 8.000 (Rp 113 juta) per bulan.

Sekarang, karena pandemi COVID-19 sejak pertengahan Maret, menghasilkan USD 30 atau Rp 424 ribu per hari adalah pencapaian terbesarnya.

Nakarin tidak sendirian dalam masa grounded ini. Ada lebih dari 50 pilot, beberapa adalah teman dekatnya, sekarang bekerja sebagai pengantar makanan, supir ojol sembari menunggu dilanjutkannya penerbangan reguler.


Beberapa bahkan menggunakan kendaraan mewah mereka untuk pekerjaan paruh waktu ini. Contoh, mereka menggunakan sepeda motor hingga sedan BMW.

Dia dan teman-temannya belum diberhentikan. Gaji mereka didasarkan pada tugas penerbangan mereka.

"Saya pikir semua orang di dunia terimbas oleh COVID-19. Tetapi lihatlah yang di samping Anda, orang-orang yang Anda cintai. Anda harus berjuang untuk mereka dan berjuang untuk diri Anda sendiri," kata Nakarin.


"Pertama kali saya mendapat pesanan dan mengirimkannya kepada pelanggan, rasanya luar biasa. Saya bangga. Saya bisa melakukannya," imbuh dia.

Nakarin optimis akan segera terbang lagi dan duduk manis di kokpitnya. Pariwisata Thailand mulai bernafas kembali di bulan ini menyusul pelonggaran lockdown.

Ia dijadwalkan untuk mengambil program penyegaran pilot selama empat hari pada bulan Agustus, dan kemungkinan besar dia akan mulai bekerja lagi setelahnya.




(msl/msl)

Hide Ads