Fiji Berencana Buka Perbatasan untuk New Zealand dan Australia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Fiji Berencana Buka Perbatasan untuk New Zealand dan Australia

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Minggu, 28 Jun 2020 20:05 WIB
Suva, Fiji - Mar 24, 2017: View of the city centre of Suva, the capital city of Fiji
Negara Fiji (Foto: Thinkstock)
Suva -

Fiji berencana untuk membuka perbatasan bagi warga New Zealand dan Australia. Pemerintah ingin membuat travel bubble bersama kedua negara itu.

Pemimpin negara kepulauan Pasifik selatan ini mengatakan rencananya pada parlemen di hari Minggu lalu. Perdana Menteri, Josaia Frank Voreqe Bainimarama, mengatakan bahwa pariwisata berjalan sangat lambat, padahal itu adalah tulang punggung negara.

Ia mengutarakan bahwa Australia dan New Zealand sedang mengerjakan rencana travel bubble. Fiji diklaim telah mampu memerangi virus Corona dan memimpin di kawasan Pasifik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sedang mengerjakan travel bubble kami sendiri, Bula Bubble antara Fiji, Selandia Baru dan Australia," kata Josaia. Bula adalah kata salam yang berarti halo atau sambutan dalam bahasa Fiji.

Fiji mencatat kasus infeks virus Corona pertama baru pada 19 Maret. Hanya ada 18 kasus yang tercatat dengan nol kematian, menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia. Tidak ada kasus baru yang didiagnosis sejak bulan April.

ADVERTISEMENT

Di tahun-tahun sebelumnya, sektor pariwisata menyumbang 40 persen produk nasional bruto (PDB) Fiji. Turis dari Australia dan Selandia Baru adalah dua pasar terbesarnya.

Perdana Menteri, Scott Morrison dari Australia dan Jacinda Ardern dari Selandia Baru belum mengomentari proposal Bula Bubble Fiji ini.

Suva, Fiji - Mar 24, 2017: View of the city centre of Suva, the capital city of FijiSuva, Fiji (Foto: iStock)

Bagaimana cara kerja Bula Bubble Fiji?

Pengunjung dari Australia dan Selandia Baru perlu menunjukkan bukti telah melakukan karantina dua minggu di negara asal mereka segera sebelum pergi. Atau traveler bisa melakukannya di hotel atau fasilitas pemerintah yang disetujui dengan biaya sendiri setelah tiba di Bandara Internasional Nadi, Fiji.

Penumpang yang tiba juga harus menunjukkan tes negatif Coronavirus. Surat keterangan ini tidak lebih dari 48 jam sebelum penerbangan mereka. PM Fiji menyebut traveler yang lolos akan masuk ke jalur VIP, artinya liburan di surga.

Fiji Airways, maskapai penerbangan plat merah Fiji, dan badan pariwisata nasional, Tourism Fiji, akan menjadi mitra utama pemerintah dalam proyek tersebut. Daftar hotel yang disetujui untuk karantina belum dirilis.

Josaia mengatakan akan adanya pembukaan perbatasan di jalur Pasifik, yakni untuk pengunjung dari Tuvalu, Kiribati dan Tonga. Lalu akan diikuti oleh Samoa, Kepulauan Solomon dan Vanuatu, jika tahap awal berhasil.

Traveler yang masuk lewat laut juga harus lolos kriteria tertentu. Mereka yang berada di kapal pribadi harus dapat menunjukkan bukti bahwa mereka telah berada di laut selama setidaknya 14 hari dan akan dites virus Corona saat sampai.

Bagi yang tak memenuhi syarat di atas harus melakukan karantina 14 hari saat berlabuh di Fiji. Tentu biaya karantina ditanggung kantong pribadi.

Traveler harus membayar sendiri tes Corona ini. Kapal pesiar besar masih dilarang memasuki Fiji hingga batas waktu yang tak ditentukan.

Tiada patokan waktu Bula Bubble akan terlaksana. Sementara itu, travel bubble Trans-Tasman yang menghubungkan Australia dan New Zealand pertama kali dibahas di bulan Mei dan juga belum ada kepastian penerapannya.




(msl/msl)

Hide Ads