Gunung Sumbing terlarang bagi aktivitas trabas. Namun masih ada pelanggaran di sana. Bagaimana reaksi Perum Perhutani sebagai pengelola kawasan?
Diketahui bahwa komunitas trabas telah ramai dibicarakan di media sosial karena masuk di hingga kawasan puncak Gunung Sumbing. Kegiatan mereka terlarang, karena gunung ini juga masih ditutup efek dari pandemi virus Corona.
Lalu, apa kata Perum Perhutani?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perum Perhutani khususnya KPH Kedu Utara menyatakan kawasan hutan lindung gunung Sumbing masih tertutup untuk kegiatan pendakian dan aktivitas lainnya," kata instansi itu dalam unggahan Instagram resminya, seperti dilihat detikTravel, Senin (22/6/2020).
"KPH Kedu Utara juga tidak pernah bekerja sama dengan pengelola atau pihak-pihak lain untuk membuka jalur kendaraan pada kawasan hutan lindung, termasuk gunung Sumbing," imbuhnya.
Tiada kata atau keterangan yang akan menindak tegas terkait praktik trabas telah terjadi di gunung Sumbing ini. Perwakilan pemerintah hanya akan lebih meningkatkan koordinasi dengan stakholder di tingkat desa juga pengawasan.
"Terima kasih atas perhatian dari teman-teman penggiat dan pecinta alam dalam menyikapi kejadian atau kegiatan tersebut," ujar Perhutani.
"Kedepan kami akan meningkatkan koordinasi dengan desa-desa yang sering dilalui oleh kegiatan tersebut untuk bersama-sama memberikan pengertian bahwa hutan lindung tidak dapat digunakan sebagai area kendaraan bermotor, menggiatkan patroli pada batas kawasan," tambah Perhutani.
Unggahan Perhutani ini langsung ramai dengan komentar pendaki juga netizen. Mereka menunggu ketegasan dari pengelola kawasan tersebut.
"Itu gimana sama komunitas motor cros girisaba ko perhutani kaya di ayam"in sama itu komunitas, mereka ajak' public figure buat ke sumbing by motor cros sbenrnya gmna.. Ah masa ga bisa tegas sih..," kata faras***.
"Ditindak tegas dongg, jangan cuma pendaki yg ditindak tegas, mereka juga harusnya lebih tegas," timpal svnazahraa***.
"@perumperhutani coba diperhatikam kedua public figure ini. Jangan sampai menjadi contoh saat tidak ada klarifikasi. Terima kasih @donitatapradita5 @monitapw," tegas willykurniawa***.
detikcom sudah berusaha mencoba menghubungi kedua pebalap ini, namun belum direspons.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!