Koala di New South Wales Diprediksi Punah pada 2050

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Koala di New South Wales Diprediksi Punah pada 2050

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Kamis, 02 Jul 2020 05:01 WIB
Bayi koala pertama yang lahir setelah kebakaran hutan hebat di Australlia
Ilustrasi koala di NSW Australia (dok. Australian Reptile Park)
New South Wales -

Koala di negara bagian New South Wales (NSW), Australia diperkirakan punah pada tahun 2050. Pemerintah diminta turun tangan melindungi spesies dan habitatnya.

Dikutip dari Malaymail, kebakaran hutan dan kekeringan yang berakhir di awal tahun ini menghancurkan rumah koala di sana. Tak main-main, luasnya sampai sekitar seperempat dari habitat mereka di seluruh negara bagian NSW. Bahkan, di beberapa bagian mencapai 81 persen.

Selain kebakaran hutan, faktor besar yang merusak habitat satwa di NSW adalah pembukaan lahan untuk pertanian, pembangunan perkotaan, pertambangan, dan kehutanan. Negara bagian NSW memiliki penduduk yang paling padat selama beberapa dekade.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fakta-fakta itu dilaporkan oleh komite parlemen multi partai. Untuk mengatasi potensi punahnya koala di New South Wales itu, mereka membuat 42 rekomendasi, memprioritaskan perlindungan hewan dalam perencanaan pembangunan perkotaan dan meningkatkan pendanaan konservasi.

"Satu-satunya cara anak cucu kita agar melihat koala di alam liar di NSW adalah jika pemerintah bertindak berdasarkan rekomendasi komite," menurut laporan.

ADVERTISEMENT

Manajer pembukaan lahan dan pemulihan di World Wide Fund for Nature (WWF), Stuart Blanch, Australia meminta pemerintah untuk memperhatikan rekomendasi dan memperkuat perlindungan bagi habitat hewan.

"WWF menyerukan kepada NSW Premier untuk menulis ulang undang-undang pembukaan lahan yang lemah untuk melindungi habitat koala, meningkatkan dana bagi petani yang secara aktif melestarikan pohon di mana koala tinggal dan transisi dari penebangan hutan koala ke perkebunan," kata Blanch dalam sebuah pernyataan.

Juru bicara Perdana Menteri Negara Gladys Berejukian, mengatakan bahwa pemerintah akan mempertimbangkan laporan itu dan merespons pada waktunya. Dia menambahkan mereka telah berkomitmen sebesar USD 44 juta untuk strategi perlindungan hewan, termasuk koala agar tak pundah.




(elk/fem)

Hide Ads