Wisata Gunung Bromo rencananya akan kembali dibuka untuk wisatawan. Keputusan menunggu ketok palu empat kepala daerah di sekitar kawasan gunung itu.
"Barusan kami selesai rapat melalui webinar bersama Dirjen KSDAE dan tiga kepala daerah yaitu Lumajang, Probolinggo, Kabupaten Malang, dan Pasuruan. Kita membahas rencana pembukaan Bromo dalam masa COVID-19," ujar Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru John Kennedie kepada wartawan di kantornya Jalan Raden Intan, Kota Malang.
John mengaku belum ada kepastian untuk pembukaan wisata Gunung Bromo. Kemungkinan akan resmi berlaku mulai Agustus 2020 mendatang, dan itu tergantung rekomendasi dari empat kepala daerah yaitu Kabupaten Malang, Lumajang, Probolinggo, serta Pasuruan.
![]() |
"Jadi, yang jelas, sampai akhir bulan ini akan kita persiapkan lapangan dulu di wisata Gunung Bromo Yang jelas Agustus, tanggalnya tergantung kapan keluarnya rekomendasi dari masing-masing bupati," kata John.
"Kalau edaran dirjen harus rapid test, atau surat keterangan sehat dari dinas kesehatan, atau puskesmas, atau klinik. Itu nanti tergantung dari Pemkab masing-masing, tergantung tim gugus tugas," sambung John.
Baca juga: Cantiknya Gunung Merbabu yang Bikin Kangen |
Saat ini, lanjut John, akan dimatangkan simulasi kesiapan dimulainya pembukaan obyek wisata Gunung Bromo di tengah pandemi. Termasuk selanjutnya mensosialisasikan kepada seluruh masyarakat agar mengetahui syarat-syarat yang diperlukan jika akan berkunjung ke Gunung Bromo.
"Sekarang simulasi, kesiapan, sosialisasi, karena tidak semua masyarakat Tengger ini, ada yang pro kontra, ada yang masih ketakutan masalah COVID-19, kita maklum juga. Bagaimana bahayanya, itu perlu sosialisasi, dari pemda setempat kepada Suku Tengger," John menerangkan.
BB TNBTS berharap dalam satu bulan ke depan persiapan dibukanya kembali wisata Gunung Bromo tuntas. Sehingga tinggal menunggu rekomendasi empat kepala daerah untuk menetapkan pembukaan secara resmi.
Kendati begitu, dibukanya kembali wisata Gunung Bromo mengacu pada sebaran COVID-19 di empat daerah sekitar kawasan. Jika sudah menjadi zona hijau atau kuning, maka bisa menjadi pertimbangan daerah untuk mengeluarkan rekomendasi.
"Jadi mudah-mudahan satu bulan ini bisa clear, dan mudah-mudahan dalam satu bulan ini, jadi zona kuning virus Corona semua, itu harapan kita. Jangan jadi oranye atau merah. Makanya kita lihat ke depan. Bupati jelas melakukan pertimbangan-pertimbangan, berani atau tidak karena kesehatan nomor satu sebelum membuka wisata Gunung Bromo," John menegaskan.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol