Ini Cerita di Balik Seragam Baru Pramugari Garuda Indonesia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ini Cerita di Balik Seragam Baru Pramugari Garuda Indonesia

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Kamis, 09 Jul 2020 14:10 WIB
Pramugari  Garuda Indonesia disela-sela peresmian operasional 2 pesawat baru di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (1/2/2016).
Ilustrasi pramugari Garuda Indonesia (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Baru-baru ini maskapai Garuda Indonesia resmi mengeluarkan video yang menampilkan kostum baru pramugarinya di era new normal penerbangan. Ini cerita di baliknya.

Dalam tayangan video keselamatan terbaru Garuda Indonesia yang rilis beberapa waktu lalu, ditampilkan seragam baru pramugari yang telah menyesuaikan protokol kesehatan saat pandemi virus Corona. Padahal, awalnya sang Dirut Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra sempat menolaknya.

"Kita mendengar feedback, ada perdebatan di awal. AirAsia memperkenalkan inilah kostum terbaru mereka pakai APD dengan pakaian di RS. Kami garuda gak akan mengambil opsi itu. Kita masuk kabin atau ICU? Bahwa banyak orang yang senang dengan penampilan awak kabin Garuda kami," kata Irfan dalam webinar Jakarta Chief Marketing Club (CMO), Rabu (8/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanya kembali lagi, APD kesehatan memang diperlukan untuk memberi rasa aman bagi pramugari dan para penumpangnya sendiri. Hanya saja, tak seketat APD yang digunakan tenaga kesehatan.

ADVERTISEMENT

[Gambas:Instagram]



Merujuk pada video keselamatan terbaru pihak Garuda Indonesia, tampak pramugari yang mengenakan masker, faceshield atau pelindung wajah, apron, dan sarung tangan plastik yang tampak kebesaran. Ternyata, pemilihan komponen itu tak lepas dari masukan banyak orang.

"Hari ini yang kita sepakat pakai masker, pakai sarung tangan. Kita pakai yang murahan plastik, kegedean. Kita mau ganti dengan vinyl yang pas dengan tangan kita tes, katanya jangan. Kalau pakai yang vinyl kesannya dipakai lagi, kalau yang plastik karena kedodoran pasti dibuang. Tampilan enggak bagus, tapi penumpang yakin," ujar Irfan.

Terkait apron atau celemek seperti di ruang makan, Irfan juga menekankan alasan penggunaannya dalam seragam baru pramugari.

"Kita pelan-pelan akan pakai penggunaan apron, penutup tambahan buat pakaian yang fantastik itu. Sehingga tetap bisa melihat di belakang apronnya, enggak ditutup sama sekali. Ini berdasarkan feedback, tapi yang pertama aman dulu," dia menjelaskan.

Hanya walau pramugarinya kini memakai masker, Irfan menyebut kalau hal itu tidak mengurangi keramahan awak kabinnya. "Ditemukan, senyum itu juga bisa dilakukan dengan mata," kata Irfan.




(rdy/fem)

Hide Ads