"Hasil penyelidikan menetapkan kalau awak pesawat tidak mengikuti pelatihan tentang sistem peringatan pendaratan dan tabrakan, melalui simulator penerbangan," kata Wakil Jaksa Transportasi Moskow, Murad Kekhlerov, diberitakan News Australia, Kamis (14/2/2013).
Kekhlerov menjelaskan, kalau maskapai penerbangan milik konglomerat Rusia, Alexander Lebedev tidak menjamin kalau pilot dalam pesawat tersebut mengikuti pelatihan. Dalam kecelakaan tersebut, lima awak pesawat tewas. Beruntung pesawat tersebut terbang tanpa penumpang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai pemilik, Lebedev menolak hasil penyidikan. Padahal, hasil penyidikan sebelumnya menyatakan, kemungkinan tabrakan terjadi karena rem yang tidak berfungsi dengan baik atau kesalahan mesin pesawat.
Ia menuduh jaksa tidak mengerti tentang simulator penerbangan. Simulator kecelakaan penerbangan yang dimaksud Lebedev tidak tersedia di Rusia.
Melalui Twitter, Lebedev menuliskan, "Jaksa Kekhlerov tidak tahu kalau simulator yang ada di Rusia tidak mensimulasi situasi seperti ini. Dengan badan transportasi udara, kami diizinkan melakukan pelatihan pilot di kokpit pesawat."
Kecelakaan Red wings semakin memusingkan Lebedev, jutawan yang memiliki sebagian saham dari koran paling kritis di Rusia, Novaya Gazeta. Terlebih, ia juga dituduh menyerang dan mengacau karena memukul sesama taipan Rusia dalam acara talk show televisi.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Banjir Bali, 1.000 Hektar Lahan Pertanian per Tahun Hilang Jadi Vila
Warga Harap Wapres Gibran Beri Solusi Atasi Banjir Bali
Belum Dibayar, Warga Sekitar Sirkuit Mandalika Demo-Tagih ke ITDC