Hal itu diutarakan Konsul Jenderal RI di Perth, ED Syarief Syamsuri usai di kantornya Jl Adelaide Terrace No 134, East Perth, West Australia, Senin (1/7/2013). Menurut Syarief, penerbangan direct Jakarta-Perth pernah ada, tetapi ditutup karena alasannya sepi, dan penerbangan itu dilayani melalui Bali.
"Tetapi dengan adanya permintaan banyak dari kalangan masyarakat kembali tinggi, minta direct lagi," jelas Syarief saat menerima wartawan yang mengikuti Garuda Indonesia Media Familiazition Trip to Perth.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakan Syarief, Menteri Kesehatan dan Pariwisata Australia, Dr Kim Hames berharap dengan dibukanya penerbangan langsung Perth-Jakarta bisa menambah kunjungan wisatawan ke Western Australia. Destinasi andalannya adalah Perth, Fremantle, Pinnacle dan taman-taman hutan lindung lainnya.
Lanjut Syarief, Garuda Indonesia diharapkan juga bisa angkut kargo komoditas peternakan dan pertanian Australia. Syarief mengatakan, Menteri Kesehatan dan Pariwisata Australia Hon Dr Kim Hames menginginkan hal yang sama. Perth dan Australia Barayt menginginkan adanya kargo pesawat dari Indonesia mengangkut komoditas peternakan dan pertanian yang tidak bisa dilayani maskapai Qantas.
"Itu keinginan mereka agar ada pesawat berbadan lebar dan alasannya bisa angkut kargo komoditas ekspor-impor dari Perth ke Indonesia dan sebaliknya," kata Syarief.
Sejak 2010, Syarief mengaku sudah mengusulkan kepada Garuda Indonesia agar membuka rute Perth-Ho Chi Minh juga. Alasannya, di Perth selain dihuni orang Indonesia, juga Vietnam. Penerbangan Australia ke Vietnam selama ini juga cuma dilayani 4 penerbangan oleh maskapai setempat.
(ptr/fay)
Komentar Terbanyak
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Foto: Momen Liburan Sekolah Jokowi Bersama Cucu-cucunya di Pantai
Aturan Baru Bagasi, Presdir Lion Air Group: Demi Keselamatan