Kombo namanya, pakaian tradisional ini merupakan pakaian kurung dengan balutan sarung bergaris warna-warni di bawahnya. Jika biasanya sarung digunakan dari pinggang ke bawah, beda dengan yang ini.
"Beda ya, ini sarungnya dililit dari dada," kata Menparekraf, Mari Elka Pangestu dalam wawancara di Bandara Bau-bau, Sulawesi Tenggara, Rabu (21/8/2013) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau 9 itu artinya yang memakai adalah bangsawan, tamu kehormatan atau anggota kesultanan," ujar salah seorang wanita yang juga memakai Kombo di kesempatan yang sama.
Yang membuatnya berbeda lagi yaitu sanggulnya. Berbeda dengan sanggul Jawa, sanggul bagi wanita yang mengenakan pakaian tradisional Buton ini lebih sederhana dan unik.
"Ini ada aksesorisnya, beda dari kebanyakan sanggul. Jadi terlihat lucu ya," kata Mari.
Memang, dalam sanggul disematkan sejenis kembang goyang namun lebih mini. Selain kembang goyang, rambut juga dililit dengan kain tenun nan cantik.
"Rasanya nyaman pakai baju ini, unik pula bentuknya dan katanya, saya jadi terlihat cantik kan pakai baju ini," ujar Mari sambil tersenyum saat ditanya kesan memakai baju Kombo.
(shf/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum