Sebelumnya, ada keraguan dari sejumlah pihak. Mereka khawatir festival ini sekadar melakukan kegiatan rutin, tanpa memberikan dampak positif terhadap pariwisata.
"Festival Danau Toba nggak cuma untuk promosi untuk menarik wisatawan, tapi juga transformasi budaya yang dilestarikan," kata Kadisbudpar Pemprov Sumut, Naruddin Dalimunthe kepada detikTravel di Hotel Grand Angkasa, Jl Perintis Kemerdekaan, Medan, Jumat (30/8/2013) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akui sudah 33 tahun, kita lihat seperti nggak maju. Bentuknya sekarang Festival bukan lagi Pesta Rakyat dan di-manage lebih baik," jelas Naruddin.
Di tempat yang sama, Bupati Samosir sekaligus Ketua Festival Danau Toba, Mangindar Simbolon mengakui Pesta Danau Toba hasilnya memang belum bagus. Justru Festival Danau Toba dimaksudkan untuk memperbaiki diri.
"Festival ini kelanjutan Pesta Danau Toba yang sudah puluhan tahun dan sampai 2012 masih berbentuk event daerah dan belum bagus," kata Mangindar.
Untuk itu ujar Mangindar, sejumlah acara sudah disiapkan untuk Festival Danau Toba kali ini. Ada perahu Solu Bolon, Karnaval Sigale-gale, ritual mengorbankan kerbau, sampai berenang keliling Danau Toba.
(ptr/ptr)
Komentar Terbanyak
Keunikan Kontol Kejepit, Jajanan Unik di Pasar Kangen Jogja
Anak Turis Digigit Monyet di Ubud, Ibunya Bayar Suntikan Rabies Rp 69 Juta
Daftar Negara yang Menolak Israel, Tidak Mengakui Keberadaan dan Paspornya