Kemenparekraf bersama Pemprov Sumatera Utara, Pemkab Toba Samosir, serta 9 Pemda lainnya menggelar ritual Mangebang Solu Bolon pada Kamis (5/9) kemarin. Mangebang Solu berarti, melepas perahu ke air untuk pertama kalinya setelah dikerjakan lewat ritual khas Batak.
Solu Bolon, alias perahu dayung diukir oleh para senimat pahat Gorga (ukiran khas Batak) di kompleks TB Silalahi Center, Desa Soposurung, Balige, Kabupaten Toba Samosir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mangebang Solu Bolon terdiri dari beberapa ritual, antara lain Mangadati Pande Gorga, Penyerahan Hole, Mangadati Raja Huta, Pangurasan Solu Bolon, Ritual Danau Toba, dan Manggalang Itak Gurgur. Sampai akhirnya peluncuran simbolik Solu Bolon sebelum akhirnya diberangkatkan menuju Samosir.
Selain Solu Bolon, beberapa event lain yang akan digelar pada festrival ini adalah World Super Swim, World Drum Festival, dan Karnaval Sigale-gale. Dua event pertama akan dihadiri para atlet internasional, sementara Karnaval Sigale-gale akan diramaikan aneka budaya khas Batak seperti Sigale-gale, Gorga, Ulos, Gondang, Topeng Batak dan Tandok.
Sementara itu, pada 9-10 September 2013, 2 pesawat Hercules akan terbang dari Bandara Halim Perdanakusumah Jakarta dan Bandara Abdul Rachman Saleh Malang. Dua Hercules ini akan menerbangkan lebih dari 150 atlet paralayang yang berasal dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Pekanbaru, Padang, Bali, Kalimantan dan Sulawesi untuk memeriahkan Festival Danau Toba kali ini.
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Keunikan Kontol Kejepit, Jajanan Unik di Pasar Kangen Jogja
Daftar Negara yang Menolak Israel, Tidak Mengakui Keberadaan dan Paspornya
Anak Turis Digigit Monyet di Ubud, Ibunya Bayar Suntikan Rabies Rp 69 Juta