5 Destinasi di Solo yang Terkena Imbas Abu Gunung Kelud

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

5 Destinasi di Solo yang Terkena Imbas Abu Gunung Kelud

- detikTravel
Jumat, 14 Feb 2014 16:04 WIB
5 Destinasi di Solo yang Terkena Imbas Abu Gunung Kelud
(Muchus/detikTravel)
Solo - Abu erupsi Gunung Kelud di Jawa Timur telah menyebar ke banyak tempat termasuk Solo di Jawa Tengah. Banyak destinasi wisata di Solo yang turut tertutup kabut. Ini 5 di antaranya.

Seperti di kebanyakan tempat lainnya, abu vulkanik dari letusan Gunung Kelud turun mulai dini hari tadi. Sama halnya dengan di Yogyakarta, abu telah menutup seluruh Kota Solo. Dikumpulkan detikTravel, Jumat (14/2/2014) ini 5 destinasi di Solo yang terkena imbas abu Gunung Kelud:

(Muchus/detikTravel)

1. Pecinan Solo

(Muchus/detikTravel)
Bertepatan dengan Cap Go Meh, kawasan Pecinan Solo terpaksa tidak meriah. Masalahanya, lampion dan beragam pernik Imlek lainnya tengah tertutup abu vulkanik dari letusan Gunung Kelud dini hari tadi.

Saat ini, debu memang menyelimuti sebagian besar dari kasawan Pecinan. Tidak terlalu banyak aktivitas yang terlihat di sana.

1. Pecinan Solo

(Muchus/detikTravel)
Bertepatan dengan Cap Go Meh, kawasan Pecinan Solo terpaksa tidak meriah. Masalahanya, lampion dan beragam pernik Imlek lainnya tengah tertutup abu vulkanik dari letusan Gunung Kelud dini hari tadi.

Saat ini, debu memang menyelimuti sebagian besar dari kasawan Pecinan. Tidak terlalu banyak aktivitas yang terlihat di sana.

2. Pasar Gede

(Muchus/detikTravel)
Masih di dekat kawasan Pecinan, ada pula Pasar Gede yang tertutup abu vulkanik dari Gunung Kelud. Pasar yang paling besar di Solo ini menjual banyak makanan lezat. Namun hari ini, pasar sedang tidak seramai biasanya.

Abu menyelimuti kawasan tersebut, namun tidak terlalu parah. Terlihat beberapa orang masih beraktivitas tapi tetap tidak seramai hari-hari normal lainnya. Hampir semua orang yang ada di sana mengenakan masker untuk melindungi pernapasan dari abu.

2. Pasar Gede

(Muchus/detikTravel)
Masih di dekat kawasan Pecinan, ada pula Pasar Gede yang tertutup abu vulkanik dari Gunung Kelud. Pasar yang paling besar di Solo ini menjual banyak makanan lezat. Namun hari ini, pasar sedang tidak seramai biasanya.

Abu menyelimuti kawasan tersebut, namun tidak terlalu parah. Terlihat beberapa orang masih beraktivitas tapi tetap tidak seramai hari-hari normal lainnya. Hampir semua orang yang ada di sana mengenakan masker untuk melindungi pernapasan dari abu.

3. Keraton Surakarta

(Muchus/detikTravel)
Keraton Surakarta juga tak luput dari serangan hujan abu vulkanik dari Gunung Kelud. Area jalan di depan keraton tertutup abu seluruhnya. Ornamen keraton yang berwarna biru cerah kini terlihat kusam karena tertutup abu.

Syukurnya, hujan abu sudah berhenti. Sedangkan sekitar pukul 11.00-12.30 WIB hujan air mengguyur kawasan keraton dan sekitarnya. Sehingga suasana pun terlihat lebih terang.

3. Keraton Surakarta

(Muchus/detikTravel)
Keraton Surakarta juga tak luput dari serangan hujan abu vulkanik dari Gunung Kelud. Area jalan di depan keraton tertutup abu seluruhnya. Ornamen keraton yang berwarna biru cerah kini terlihat kusam karena tertutup abu.

Syukurnya, hujan abu sudah berhenti. Sedangkan sekitar pukul 11.00-12.30 WIB hujan air mengguyur kawasan keraton dan sekitarnya. Sehingga suasana pun terlihat lebih terang.

4. Gladak

(Abdul Fatah/pasangmata.com)
Rasanya belum sah ke Solo jika belum nongkrong di kawasan Bundaran Gladak Solo saat malam hari. Saat malam, kawasan tersebut disulap menjadi area street food yang penuh dengan kedai makanan khas yang lezat.

Namun sayang, hari ini Gladak sedang tidak seindah biasanya. Sejak turun hujan abu dari letusan Gunung Kelud dini hari tadi, kawasan ini tertutup abu. Pagi tadi, abu masih deras turun dari angkasa. Namun saat ini udara sudah lebih bersahabat.

4. Gladak

(Abdul Fatah/pasangmata.com)
Rasanya belum sah ke Solo jika belum nongkrong di kawasan Bundaran Gladak Solo saat malam hari. Saat malam, kawasan tersebut disulap menjadi area street food yang penuh dengan kedai makanan khas yang lezat.

Namun sayang, hari ini Gladak sedang tidak seindah biasanya. Sejak turun hujan abu dari letusan Gunung Kelud dini hari tadi, kawasan ini tertutup abu. Pagi tadi, abu masih deras turun dari angkasa. Namun saat ini udara sudah lebih bersahabat.

5. Slamet Riyadi

(detikTV)
Satu jalan yang paling ramai dan paling terkenal di Solo adalah Jl Slamet Riyadi. Saat normal, jalan ini biasa dijadikan tempat untuk jalan-jalan santai saat pagi atau sore hari. Bahkan, hari Minggu, jalan ini akan jadi area Car Free Day.

Hari ini, Slamet Riyadi sedang tidak begitu ceria. Kawasan tersebut sedang tertutup abu. Imbasnya, tidak banyak toko yang buka, jarang juga wisatawan yang terlihat seliweran. Karena hujan abu, jalan ini jadi lebih licin dari hari-hari sebelumnya.

5. Slamet Riyadi

(detikTV)
Satu jalan yang paling ramai dan paling terkenal di Solo adalah Jl Slamet Riyadi. Saat normal, jalan ini biasa dijadikan tempat untuk jalan-jalan santai saat pagi atau sore hari. Bahkan, hari Minggu, jalan ini akan jadi area Car Free Day.

Hari ini, Slamet Riyadi sedang tidak begitu ceria. Kawasan tersebut sedang tertutup abu. Imbasnya, tidak banyak toko yang buka, jarang juga wisatawan yang terlihat seliweran. Karena hujan abu, jalan ini jadi lebih licin dari hari-hari sebelumnya.
Halaman 2 dari 12
Bertepatan dengan Cap Go Meh, kawasan Pecinan Solo terpaksa tidak meriah. Masalahanya, lampion dan beragam pernik Imlek lainnya tengah tertutup abu vulkanik dari letusan Gunung Kelud dini hari tadi.

Saat ini, debu memang menyelimuti sebagian besar dari kasawan Pecinan. Tidak terlalu banyak aktivitas yang terlihat di sana.

Bertepatan dengan Cap Go Meh, kawasan Pecinan Solo terpaksa tidak meriah. Masalahanya, lampion dan beragam pernik Imlek lainnya tengah tertutup abu vulkanik dari letusan Gunung Kelud dini hari tadi.

Saat ini, debu memang menyelimuti sebagian besar dari kasawan Pecinan. Tidak terlalu banyak aktivitas yang terlihat di sana.

Masih di dekat kawasan Pecinan, ada pula Pasar Gede yang tertutup abu vulkanik dari Gunung Kelud. Pasar yang paling besar di Solo ini menjual banyak makanan lezat. Namun hari ini, pasar sedang tidak seramai biasanya.

Abu menyelimuti kawasan tersebut, namun tidak terlalu parah. Terlihat beberapa orang masih beraktivitas tapi tetap tidak seramai hari-hari normal lainnya. Hampir semua orang yang ada di sana mengenakan masker untuk melindungi pernapasan dari abu.

Masih di dekat kawasan Pecinan, ada pula Pasar Gede yang tertutup abu vulkanik dari Gunung Kelud. Pasar yang paling besar di Solo ini menjual banyak makanan lezat. Namun hari ini, pasar sedang tidak seramai biasanya.

Abu menyelimuti kawasan tersebut, namun tidak terlalu parah. Terlihat beberapa orang masih beraktivitas tapi tetap tidak seramai hari-hari normal lainnya. Hampir semua orang yang ada di sana mengenakan masker untuk melindungi pernapasan dari abu.

Keraton Surakarta juga tak luput dari serangan hujan abu vulkanik dari Gunung Kelud. Area jalan di depan keraton tertutup abu seluruhnya. Ornamen keraton yang berwarna biru cerah kini terlihat kusam karena tertutup abu.

Syukurnya, hujan abu sudah berhenti. Sedangkan sekitar pukul 11.00-12.30 WIB hujan air mengguyur kawasan keraton dan sekitarnya. Sehingga suasana pun terlihat lebih terang.

Keraton Surakarta juga tak luput dari serangan hujan abu vulkanik dari Gunung Kelud. Area jalan di depan keraton tertutup abu seluruhnya. Ornamen keraton yang berwarna biru cerah kini terlihat kusam karena tertutup abu.

Syukurnya, hujan abu sudah berhenti. Sedangkan sekitar pukul 11.00-12.30 WIB hujan air mengguyur kawasan keraton dan sekitarnya. Sehingga suasana pun terlihat lebih terang.

Rasanya belum sah ke Solo jika belum nongkrong di kawasan Bundaran Gladak Solo saat malam hari. Saat malam, kawasan tersebut disulap menjadi area street food yang penuh dengan kedai makanan khas yang lezat.

Namun sayang, hari ini Gladak sedang tidak seindah biasanya. Sejak turun hujan abu dari letusan Gunung Kelud dini hari tadi, kawasan ini tertutup abu. Pagi tadi, abu masih deras turun dari angkasa. Namun saat ini udara sudah lebih bersahabat.

Rasanya belum sah ke Solo jika belum nongkrong di kawasan Bundaran Gladak Solo saat malam hari. Saat malam, kawasan tersebut disulap menjadi area street food yang penuh dengan kedai makanan khas yang lezat.

Namun sayang, hari ini Gladak sedang tidak seindah biasanya. Sejak turun hujan abu dari letusan Gunung Kelud dini hari tadi, kawasan ini tertutup abu. Pagi tadi, abu masih deras turun dari angkasa. Namun saat ini udara sudah lebih bersahabat.

Satu jalan yang paling ramai dan paling terkenal di Solo adalah Jl Slamet Riyadi. Saat normal, jalan ini biasa dijadikan tempat untuk jalan-jalan santai saat pagi atau sore hari. Bahkan, hari Minggu, jalan ini akan jadi area Car Free Day.

Hari ini, Slamet Riyadi sedang tidak begitu ceria. Kawasan tersebut sedang tertutup abu. Imbasnya, tidak banyak toko yang buka, jarang juga wisatawan yang terlihat seliweran. Karena hujan abu, jalan ini jadi lebih licin dari hari-hari sebelumnya.

Satu jalan yang paling ramai dan paling terkenal di Solo adalah Jl Slamet Riyadi. Saat normal, jalan ini biasa dijadikan tempat untuk jalan-jalan santai saat pagi atau sore hari. Bahkan, hari Minggu, jalan ini akan jadi area Car Free Day.

Hari ini, Slamet Riyadi sedang tidak begitu ceria. Kawasan tersebut sedang tertutup abu. Imbasnya, tidak banyak toko yang buka, jarang juga wisatawan yang terlihat seliweran. Karena hujan abu, jalan ini jadi lebih licin dari hari-hari sebelumnya.

(shf/shf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads