Diperlukan pembangunan bandara baru atau pengembangan terminal baru untuk mengatasi pertumbuhan jumlah penumpang yang meningkat tiap tahun. Untuk itu, pihak bandara, Angkasa Pura dan beberapa pengusaha saling bekerjasama untuk membangun suatu bandara baru yang lebih modern. Tujuannya, agar penumpang lebih nyaman.
Berikut ini hasil penelusuran detikTravel, Rabu (23/4/2014), terhadap proyek bandara modern di pulau Jawa:
|
1. Bandara Kertajati, Majalengka
(detikFinance)
|
Untuk pembangunan dan pengembangan bandara baru di Majalengka ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggandeng Pemprov Jabar. Kemenhub bertugas membangun fasilitas kebandarudaraan seperti runway (landasan pacu), taxi way (jalur dari atau ke parkir pesawat-landasan), apron (parkir pesawat) hingga menara Air Traffic Center (ATC). Sedangkan Pemprov Jabar bertugas menyediakan lahan dan pembangunan terminal.
Kemenhub saat ini sedang membangun runway untuk Bandara Kertajati. Proses pembuatan runway telah mencapai 40%. Ditargetkan pembangunan runway baru Bandara Kertajati selesai pada tahun 2015. Untuk membangun Bandara Kerjati diperlukan dana hingga Rp 5,5 triliun. Ketika beroperasi, bandara baru ini memiliki kapasitas sama dengan kondisi Bandara Soekarno Hatta saat ini.
1. Bandara Kertajati, Majalengka
(detikFinance)
|
Untuk pembangunan dan pengembangan bandara baru di Majalengka ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggandeng Pemprov Jabar. Kemenhub bertugas membangun fasilitas kebandarudaraan seperti runway (landasan pacu), taxi way (jalur dari atau ke parkir pesawat-landasan), apron (parkir pesawat) hingga menara Air Traffic Center (ATC). Sedangkan Pemprov Jabar bertugas menyediakan lahan dan pembangunan terminal.
Kemenhub saat ini sedang membangun runway untuk Bandara Kertajati. Proses pembuatan runway telah mencapai 40%. Ditargetkan pembangunan runway baru Bandara Kertajati selesai pada tahun 2015. Untuk membangun Bandara Kerjati diperlukan dana hingga Rp 5,5 triliun. Ketika beroperasi, bandara baru ini memiliki kapasitas sama dengan kondisi Bandara Soekarno Hatta saat ini.
2. Bandara Kulonprogo, Yogyakarta
(detikFinance)
|
Bandara baru ini rencananya bisa beroperasi 2016. Namun proses pembangunan ini terkendala adanya pabrik besi di lokasi bandara baru sehingga masih menunggu keputusan dari Gubernur Yogyakarta terkait penetapan izin lokasi.
Untuk mengembangkan The New Yogyakarta Airport ini, AP I menggandeng mitra luar negeri. AP I mengajak GVK, yang merupakan perusahaan dan operator bandara asal India yang sukses mengelola Bandara Mumbai dan Bandara Bangalore. Bandara baru ini tentu akan mendukung Provinsi Yogyakarta sebagai destinasi wisata dari turis domestik dan dunia.
2. Bandara Kulonprogo, Yogyakarta
(detikFinance)
|
Bandara baru ini rencananya bisa beroperasi 2016. Namun proses pembangunan ini terkendala adanya pabrik besi di lokasi bandara baru sehingga masih menunggu keputusan dari Gubernur Yogyakarta terkait penetapan izin lokasi.
Untuk mengembangkan The New Yogyakarta Airport ini, AP I menggandeng mitra luar negeri. AP I mengajak GVK, yang merupakan perusahaan dan operator bandara asal India yang sukses mengelola Bandara Mumbai dan Bandara Bangalore. Bandara baru ini tentu akan mendukung Provinsi Yogyakarta sebagai destinasi wisata dari turis domestik dan dunia.
3. Bandara Ahmad Yani, Semarang
(Angkasa Pura)
|
Sebanyak 90% pembangunan dan perluasan terminal baru Bandara Ahmad Yani dilakukan di tanah rawa sehingga proses kontruksi berbeda dengan bandara di Bali atau Surabaya. Rencana awal, pengembangan terminal baru Ahmad Yani membutuhkan investasi sebesar Rp 1,1 triliun. Proses kontruksi sendiri akan memakan waktu selama 2 tahun.
Terminal baru ini nantinya mampu menampung hingga 5 juta penumpang per tahun. Sedangkan daya tampung terminal lama, kapasitasnya sebesar 800.000 penumpang, padahal saat ini total penumpang yang datang dan pergi dari Bandara Ahmad Yani mencapai 3,5 juta orang per tahun.
3. Bandara Ahmad Yani, Semarang
(Angkasa Pura)
|
Sebanyak 90% pembangunan dan perluasan terminal baru Bandara Ahmad Yani dilakukan di tanah rawa sehingga proses kontruksi berbeda dengan bandara di Bali atau Surabaya. Rencana awal, pengembangan terminal baru Ahmad Yani membutuhkan investasi sebesar Rp 1,1 triliun. Proses kontruksi sendiri akan memakan waktu selama 2 tahun.
Terminal baru ini nantinya mampu menampung hingga 5 juta penumpang per tahun. Sedangkan daya tampung terminal lama, kapasitasnya sebesar 800.000 penumpang, padahal saat ini total penumpang yang datang dan pergi dari Bandara Ahmad Yani mencapai 3,5 juta orang per tahun.
4. Bandara Kerawang, Jawa Barat
(detikfoto)
|
"Pemerintah sudah menyiapkan di Karawang. Sekarang sudah masuk tata ruang nasionalnya. Dan dipilih tanah yang mudah, karena pakai tanah Perhutani," kata Direktur Kebandarudaraan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Bambang Tjahjono kepada detikTravel.
Bambang menjelaskan, pembangunan Bandara Karawang harus memenuhi persyaratan tata ruang provinsi dan tata ruang nasional. Sebelumnya berdasarkan RTRW Jawa Barat, di wilayah Karawang tak ada rencana pembangunan bandara, namun yang ada hanya rencana pembangunan Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat.
Rencananya, setelah proses administrasi selesai, maka akan dilakukan pembebasan lahan. Menurut Bambang pembangunan bandara ini akan menggunakan lahan dari BUMN pengelola hutan di Jawa, yaitu Perum Perhutani. Bandara ini nantinya dilengkapi fasilitas kereta cepat layaknya bandara modern dunia.
4. Bandara Kerawang, Jawa Barat
(detikfoto)
|
"Pemerintah sudah menyiapkan di Karawang. Sekarang sudah masuk tata ruang nasionalnya. Dan dipilih tanah yang mudah, karena pakai tanah Perhutani," kata Direktur Kebandarudaraan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Bambang Tjahjono kepada detikTravel.
Bambang menjelaskan, pembangunan Bandara Karawang harus memenuhi persyaratan tata ruang provinsi dan tata ruang nasional. Sebelumnya berdasarkan RTRW Jawa Barat, di wilayah Karawang tak ada rencana pembangunan bandara, namun yang ada hanya rencana pembangunan Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat.
Rencananya, setelah proses administrasi selesai, maka akan dilakukan pembebasan lahan. Menurut Bambang pembangunan bandara ini akan menggunakan lahan dari BUMN pengelola hutan di Jawa, yaitu Perum Perhutani. Bandara ini nantinya dilengkapi fasilitas kereta cepat layaknya bandara modern dunia.
Halaman 2 dari 10
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
Foto: Aksi Wulan Guritno Main Jetski di Danau Toba