Vandalisme 'Cla-X' di Gunung Fuji, Pelaku Diduga dari Klaten

Tokyo -

Aksi vandalisme di Gunung Fuji membuat malu traveler Indonesia. Tulisan 'Cla-X Indonesia' jadi petunjuk siapa pelakunya. Banyak traveler menduga, pelakunya dari Klaten, Cla dan lambang X Romawi.

Dari beberapa situs media Jepang, terungkap 3 coretan grafiti di Gunung Fuji. Sankei Shimbun memposting foto bertuliskan 'RUDAI', Saga Shimbun memposting foto bertuliskan 'RUDAI OOSIS' dan Shizuoka Shimbun memposting foto bertuliskan 'Cla-X Indonesia'. Grafiti tulisan itu ditemukan di bebatuan sepanjang jalur pendakian Gunung Fuji dari ketinggian 3.500-3.600 mdpl.

Salah satu grafiti yang bertuliskan 'Cla-X Indonesia' bisa dibilang sebagai kunci. Dari Twitter detikTravel, masuk beberapa mention yang menjelaskan arti dari kata Cla-X tersebut. Salah satunya akun @yustisiadentia yang berkicau, "Cla-X dibaca Klaten.. malu2in bangsa, negara, & daerah!"

Ada juga @_imeh yang berkata, "Saya sih bukan anak Klaten, tapi pilox di jalanan atau stiker komunitas anak Klaten banyak yg gitu nulisnya."

Hal serupa rupanya juga dipaparkan oleh Tata, seorang pria asal Klaten yang mengetahui arti dari kata Cla-X. Dalam perbincangannya dengan detikTravel, Tata mengungkapkan arti kata tersebut.

"Cla itu dibaca Kla dan X itu adalah angka Romawi yang artinya sepuluh dan dibaca Ten. Jadi, Cla-X itu artinya Klaten," katanya kepada detikTravel, Jumat (8/8/2014).

Menurut Tata, istilah tersebut sudah dikenal sejak lama di kalangan ABG dan masyarakat Klaten. Cla-X pun begitu populer di kalangan pelajar di Klaten, baik anak-anak SMP dan SMA.

"Saat saya SMA di tahun 2000, istilah Cla-X sudah terkenal saat itu dan sampai sekarang. Anak muda di Klaten pasti tahu istilah Cla-X," kata pria yang rumahnya ada di daerah Kecamatan Trucuk, atau berjarak sekitar 12 km dari Kota Klaten.

Traveler Indonesia mudah mengidentifikasi Cla-X, sebagai Klaten. Namun belum berarti pelaku mudah ditemukan. Hingga saat ini dari media-media di Jepang belum ada info lebih lanjut soal pelaku vandalisme di Gunung Fuji tersebut. Pemerintah Jepang pun belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait aksi vandalisme ini.

(aff/aff)