Pulau Tabuhan yang berada di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo dipilih menjadi lokasi anjang kitesurfing dan windsurfing, Sabtu-Minggu (9-10 Agustus 2014). Pulau seluas 5 hektar ini dianggap sebagai surga baru bagi pecinta olahraga air ekstrim.
Jeroen Van Deer Kooij dan Jannah yang merupakan pasangan suami istri owner Bangsring Breeze saat pembukaan acara yang baru pertama kali digelar di Jawa ini mengaku antusias untuk kenalkan Pulau Tabuhan ke level Internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Antusias peserta saat meliukkan papan selancar sambil mengibarkan parasut layangnya di atas ombak membuat pria berkebangsaan Belanda itu berniat akan seriusi mengembangkan olahraga ekstrim ini di Pulau Tabuhan, Banyuwangi.
Jannah, istri Jeroen yang berkebangsaan Indonesia menambahkan, ajang ini merupakan pemanasan sebelum agenda sesungguhnya yakni International Event Kitesurfing and Windsurfing Competition yang akan digelar tahun depan.
"Acara ini memang masih uji coba, tapi partisipasi dan antusias peserta luar biasa. Saya harap tahun depan bisa bersinergi dengan Pemkab untuk menggelar acara yang sama. Karena bagaimanapun kewenangannya ada di Pemkab," sambung Jannah.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas menambahkan, dia yakin event sport tourism tersebut bisa berdampak positif untuk menggerakkan ekonomi lokal dan memperkenalkan Pulau Tabuhan. Trial event yang digelar terbatas ini diklaim diikuti 40 orang dari Prancis, Italia, Singapura, Austria, Belanda, Jerman dan Hawaii.
Acara ini merupakan sinergi Pemkab Banyuwangi dengan pihak swasta, yaitu Banyuwangi Bangsring Breeze.
Kegiatan yang merupakan satu bentuk private partnership itu dipacu agar mampu menggerakkan sektor pariwisata yang muaranya adalah menggerakkan perekonomian masyarakat.
"Akan ada tamu, baik atlet maupun wisatawan. Masyarakat bisa melakukan kegiatan ekonomi produktif seperti jualan suvenir, kuliner, dan jasa penunjang lainnya," ungkap Bupati Anas.
Berdasarkan data International Kiteboarding Association, terdapat sekitar 1,5 juta pemain kitesurfing (kitesurfer) di seluruh dunia. Ini merupakan pasar yang besar untuk dibidik guna menggairahkan wisata daerah. Perkiraan nilai pasar industri kitesurfing mencapai USD 250 juta, meliputi nilai penjualan perlengkapan, penyelenggaraan event, dan sebagainya.
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum