Bandara-bandara di Malaysia sengaja dibuat ramah turis Muslim. Tak hanya karena mayoritas warga Malaysia beragama Islam, tapi juga karena KLIA menjadi tempat transit rombongan Umrah dan Haji.
"Oleh karena itu kami membuat beberapa fasilitas yang sangat dibutuhkan umat Muslim," tutur Senior General Manager Operation Services Malaysia Airports Holding Berhad, Dato' Azmi Murad saat menjadi pembicara dalam World Islamic Tourism Mart (WITM) di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (24/10/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tiap terminal juga punya banyak prayer room/ musala. KLIA punya 48 musala, sementara KLIA 2 punya 42 musala," tambah Dato' Azmi.
Seluruh restoran, Food & Beverages (F&B) di KLIA dan KLIA 2 menyandang sertifikat halal. Begitupun dengan kiblat, yang juga ada sertifikasinya
"Kami punya satu badan yang menyatakan halalnya kiblat," terang Dato' Azmi.
Tiap waktu salat, adzan memang tidak dibunyikan lewat speaker agar tidak mengganggu konsentrasi para traveler. Namun selalu ada pengumuman tiap kalo waktu salat dimulai, 5 kali sehari.
"Begitu juga saat bulan Ramadan. Ada pengumuman waktu adzan Subuh dan waktu berbuka puasa," papar Dato' Azmi.
Baik KLIA dan KLIA 2 punya counter zakat, dan counter zakat fitrah saat bulan Ramadan. Selain itu, kedua bandara di Kuala Lumpur ini juga sangat ramah bagi jamaah Umrah dan Haji.
"Kami punya satu lounge khusus untuk jamaah Umrah dan Haji. Lengkap dengan imigrasi dan customs, sehingga langsung naik pesawat," paparnya.
Satu lagi kelebihan KLIA, terdapat ruang ambil bagasi (conveyor belt) khusus bagi jamaah Umrah dan Haji yang berlokasi dekat ruang kedatangan domestik.
"Jadi tidak digabung dengan penumpang lain. Lengkap dengan sign berbahasa Melayu, Inggris, dan Arab," tutup Dato' Azmi.
(shf/shf)
Komentar Terbanyak
Kisah Tragis Model Cantik Belarusia: Diculik-Dibunuh di Myanmar, Organ Dijual
Benarkah Harimau Takut Kucing? Ini Penjelasannya
Menyusuri Kemang Raya, Kawasan Elite yang Masuk Daftar Kawasan Terkeren di Dunia