"Pemilihan kota Palangka Raya didasari oleh berbagai faktor seperti aspek pertumbuhan ekonomi, membangun konektivitas antara kota-kota di Indonesia dan juga menjawab animo masyarakat akan penerbangan murah," ujar VP Sales & Distribution Citilink Indonesia Agus Dewanta di sela acara penyambutan terbang perdana Surabaya-Palangka Raya di Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya, Jumat (7/11/2014).
Berdasarkan data BPS semester I-2014, laju pertumbuhan ekonomi kumulatif (yoy) Provinsi Kalimantan Tengah merupakan yang paling tinggi di Kalimantan yakni 5,79%. Di sektor pariwisata yang disokong industri hotel dan restoran juga mencatat pertumbuhan hingga 7,3%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, tentunya mendorong peningkatan lalu lintas angkutan udara dari dan ke Kalimantan Tengah.
"Citilink ingin memanfaatkan kesempatan tersebut sejalan dengan semangat membangun konektivitas antar kota di Indonesia," terangnya.
Sementara ini, rute Surabaya-Palangka Raya hanya dilayani sekali pada pukul 10.30 wib dan tiba 11.40 wib dan dari Palangka Raya - Surabaya 12.10 wib -13.20 wib. Sedangkan kapasitas penumpangnya 180 orang.
Sebanyak 170 orang penumpang terbang perdana Citilink rute Surabaya-Palangka Raya. Kedatangan penumpang di Bandara Tjilik Riwut disambut Wakil Gubernur Kalteng Ahmad Diran dan pejabat pemerintahan, DPRD Provinsi Kalteng serta TNI-Polri dan jajaran direksi Citilink Indonesia.
Ada penumpang istimewa di terbang perdana Surabaya-Palangka Raya yakni Wakil Walikota Palangka Raya Mufit Saptono. Kedatangan penumpang mendapatkan kalungan bunga dari Wagub Kalteng.
Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi di Kalteng tertinggi di Kalimantan. Katanya, banyak investor, tenaga kerja keluar masuk Kalteng, dan masyarakat bisa ke luar masuk.
"Kita berharap Citilink juga membuat terobosan konektivitas Palangka Raya-Surabaya-Semarang-Jakarta, karena aktivitas masyarakat kita tinggi," jelasnya.
Sementara itu VP Corporate Communication Citilink Beny S. Butarbutar menambahkan, pihaknya akan berusaha merealisasikan konektivitas tersebut.
"Itu menarik dan tidak menutup kemungkinan bisa dibuka lagi. Dulu kan armadanya nggak banyak. Kita akan melakukan penambahan armada hingga Tahun 2017," jelasnya.
Harapannya tingkat keterisian penumpang untuk penerbangan Surabaya-Palangka Raya dan sebaliknya diharapkan mencapai 80%-90%.
(shf/shf)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
Sound Horeg Guncang Karnaval Urek Urek Malang