5 Hutan di Indonesia Ini Jadi Favorit Wisatawan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Travel Highlight Hutan

5 Hutan di Indonesia Ini Jadi Favorit Wisatawan

- detikTravel
Kamis, 13 Nov 2014 13:15 WIB
5 Hutan di Indonesia Ini Jadi Favorit Wisatawan
Bandung - Selain kaya dengan laut, Indonesia juga diberkahi kekayaan alam lainnya berupa lebatnya hutan yang tersebar di berbagai pulau. Dari sekian banyak hutan di Indonesia, ini adalah 5 hutan paling favorit di mata traveler.

Dari Selasa-Rabu (11-12/11), detikTravel melempar survei lewat Twitter tentang hutan mana saja di Indonesia yang menjadi favorit traveler. Hasil yang didapat sangat bervariasi dengan pilihannya masing-masing. Dirangkum oleh detikTravel, Kamis (13/11/2014), berikut 5 hutan favorit di Indonesia pilihan Anda:

1. Hutan Taman Nasional Baluran, Situbondo (30%)

(Ihwal Praja/d'Traveler)
Taman Nasional Baluran menjadi pilihan favorit terbanyak traveler sebesar 30%. Tentu saja taman nasional ini menjadi favorit karena di sini kita bisa menemukan hamparan sabana tandus layaknya di Afrika. Berada di wilayah Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur, tempat ini juga terkenal di mata traveler dengan sebutan Africa Van Java.

Selain hamparan sabana yang luas dengan banyaknya rusa yang berkeliaran, di kawasan taman nasional ini juga terdapat hutan mangrove, hutan pantai, hutan musim, hutan rawa dan hutan pegunungan bawah. Berada di tempat ini Anda akan merasakan sensasi petualangan yang tidak biasa, selain rimbunnya hutan dengan pepohonan yang hijau traveler juga bisa menemukan hamparan sabana tandus yang jarang kita temui di daerah lain di Indonesia.

Taman nasional seluas hampir 25 ribu hektar ini juga sering menyedot para turis asing berkunjung, tempat ini akan banyak didatangi ketika hari libur tiba. Dengan tiket masuk yang relatif murah sebesar Rp 2.500, Anda sudah bisa menikmati sensasi alam liar Taman Nasional Baluran.

2. Hutan Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi (25%)

(Afif/detikTravel)
Taman Nasional Alas Purwo merupakan hutan tropis alami yang sudah sangat terkenal di mata wisatawan, tempat ini pun berhasil menyedot perhatian traveler sebanyak 25%. Di Taman Nasional Alas Purwo, Anda dapat melihat banteng jawa, burung merak, babi hutan, rusa, serigala hutan, ular phyton, dan hewan lainnya termasuk macan tutul dan harimau jawa.

"Jangan tinggalkan apapun kecuali telapak kaki dan jangan mengambil apapun kecuali foto, alam itu pasrah kepadamu," sebuah tulisan yang sengaja dipasang pengelola di salah satu pintu masuk taman nasional. Hutan yang masih tergolong perawan dengan sejuta keindahanya ini memang sangat dijaga kelestariannya agar tidak dirusak tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.

Dengan tiket masuk 6 ribu rupiah, kita bisa menembus lebatnya hutan sambil menikmati suasana asri dan sejuk dilengkapi dengan suara kicauan burung yang menemani sepanjang perjalanan. Selain kecantikannya yang menawan, Alas Purwo juga terkenal angker yang kental akan kemistisannya.

3. Taman Hutan Raya Ir H Djuanda, Bandung (20%)

(Sastri/detikTravel)
Hutan yang dulunya bernama Hutan Lindung Gunung Pulosari ini berhasil menyita perhatian traveler sebanyak 20%, keindahan yang dimiliki hutan ini memang sudah tidak diragukan lagi. Hutan ini memiliki sebuah tebing yang bernama Tebing Karaton, tebing tinggi seperti di atas awan ini sangat populer keindahannya di mata petualang.

Hutan ini merupakan tempat konservasi untuk banyak tanaman pinus yang terletak di Sub-DAS Cikapundung, Bandung, hutan yang sangat cocok dijadikan tempat wisata pendidikan dan pengembangan lingkungan. Selain itu disini juga kita bisa mengunjungi tempat-tempat wisata menarik seperti Gua Belanda, Gua Jepang, Curug Maribaya, Curug Dago dan sedikit menuju Desa Ciburial kita bisa menemukan Tebing Karaton yang sangat terkenal.

Di sini juga dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang seru seperti penginapan, saung-saung, WC umum, area parkir dan masih banyak lagi. Cukup dengan membayar tiket masuk sebesar Rp 7.500, Anda sudah bisa menikmati sensasi keseruan berpetualang di Taman Hutan Raya Ir H Djuanda.

4. Taman Nasional Meru Betiri, Jember (15%)

(merubetiri.com)
Kawasan dengan luas wilayah sekitar 58.000 ha ini bernama Taman Nasional Meru Betiri, sebuah nama yang diambil dari gunung tertinggi di kawasan ini yaitu Gunung Betiri. Taman nasional yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi ini dipilih sebagai hutan favorit oleh traveler sebanyak 15%.

Tempat ini ditetapkan sebagai Suaka Margasatwa seluas 50.000 Ha berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian NomorΒ  276/Kpts/Um/ 6/1972 tanggal 6 Juni 1972 dengan tujuan utama perlindungan terhadap jenis Harimau Jawa. Uniknya di hutan ini terdapat flora yang cukup langka yaitu Rafflesia zollingeriana, salah satu jenis rafflesia yang endemik di bagian Timur Pulau Jawa yang hanya dapat dijumpai di kawasan Taman Nasional Meru Betiri.

Selain berpetualang di hutan, kawasan taman nasional ini juga memiliki pantai yang masih alami. Pantai ini bernama Pantai Bandealit, sebuah pantai yang bisa diakses dengan cara menembus hutan Taman Nasional Meru Betiri. Ini adalah salah satu pantai yang populer di kawasan taman nasional karena keindahan pantai yang masih alami dan cerita misteri yang terkandung di dalamnya.

5. Taman Nasional Aketajawe Lolobata, Halmahera (10%)

(Jejak Petualang/Trans7)
Ini merupakan sebuah taman nasional di Halmahera, Maluku Utara, menjadi sebuah hutan penting untuk kelangsungan 23 spesies burung endemik. Selain itu juga hutan ini penting untuk menjadi tempat resapan air bagi kebutuhan masyarakat, peternakan dan industri.

Mendapat perhatian traveler sebanyak 10%, taman nasional ini memiliki 7 tipe ekosistem yaitu hutan mangrove, hutan pantai, hutan rawa, vegetasi tebing sungai, hutan hujan dataran rendah, hutan hujan pegunungan dan padang rumput. Uniknya kawasan ini juga menjadi sebuah tempat bagi masyarakat Tugutil untuk dapat terus menjalankan cara hidup tradisionalnya.

Wisata di Taman Nasional Aketajawe lolobata juga tak kalah menarik, di sini kita bisa menemukan panorama alam yang indah, kumpulan burung asli dari habitatnya, air terjun, lokasi penelitian dan budaya tradisional masyarakat Tugutil.
Halaman 2 dari 6
Taman Nasional Baluran menjadi pilihan favorit terbanyak traveler sebesar 30%. Tentu saja taman nasional ini menjadi favorit karena di sini kita bisa menemukan hamparan sabana tandus layaknya di Afrika. Berada di wilayah Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur, tempat ini juga terkenal di mata traveler dengan sebutan Africa Van Java.

Selain hamparan sabana yang luas dengan banyaknya rusa yang berkeliaran, di kawasan taman nasional ini juga terdapat hutan mangrove, hutan pantai, hutan musim, hutan rawa dan hutan pegunungan bawah. Berada di tempat ini Anda akan merasakan sensasi petualangan yang tidak biasa, selain rimbunnya hutan dengan pepohonan yang hijau traveler juga bisa menemukan hamparan sabana tandus yang jarang kita temui di daerah lain di Indonesia.

Taman nasional seluas hampir 25 ribu hektar ini juga sering menyedot para turis asing berkunjung, tempat ini akan banyak didatangi ketika hari libur tiba. Dengan tiket masuk yang relatif murah sebesar Rp 2.500, Anda sudah bisa menikmati sensasi alam liar Taman Nasional Baluran.

Taman Nasional Alas Purwo merupakan hutan tropis alami yang sudah sangat terkenal di mata wisatawan, tempat ini pun berhasil menyedot perhatian traveler sebanyak 25%. Di Taman Nasional Alas Purwo, Anda dapat melihat banteng jawa, burung merak, babi hutan, rusa, serigala hutan, ular phyton, dan hewan lainnya termasuk macan tutul dan harimau jawa.

"Jangan tinggalkan apapun kecuali telapak kaki dan jangan mengambil apapun kecuali foto, alam itu pasrah kepadamu," sebuah tulisan yang sengaja dipasang pengelola di salah satu pintu masuk taman nasional. Hutan yang masih tergolong perawan dengan sejuta keindahanya ini memang sangat dijaga kelestariannya agar tidak dirusak tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.

Dengan tiket masuk 6 ribu rupiah, kita bisa menembus lebatnya hutan sambil menikmati suasana asri dan sejuk dilengkapi dengan suara kicauan burung yang menemani sepanjang perjalanan. Selain kecantikannya yang menawan, Alas Purwo juga terkenal angker yang kental akan kemistisannya.

Hutan yang dulunya bernama Hutan Lindung Gunung Pulosari ini berhasil menyita perhatian traveler sebanyak 20%, keindahan yang dimiliki hutan ini memang sudah tidak diragukan lagi. Hutan ini memiliki sebuah tebing yang bernama Tebing Karaton, tebing tinggi seperti di atas awan ini sangat populer keindahannya di mata petualang.

Hutan ini merupakan tempat konservasi untuk banyak tanaman pinus yang terletak di Sub-DAS Cikapundung, Bandung, hutan yang sangat cocok dijadikan tempat wisata pendidikan dan pengembangan lingkungan. Selain itu disini juga kita bisa mengunjungi tempat-tempat wisata menarik seperti Gua Belanda, Gua Jepang, Curug Maribaya, Curug Dago dan sedikit menuju Desa Ciburial kita bisa menemukan Tebing Karaton yang sangat terkenal.

Di sini juga dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang seru seperti penginapan, saung-saung, WC umum, area parkir dan masih banyak lagi. Cukup dengan membayar tiket masuk sebesar Rp 7.500, Anda sudah bisa menikmati sensasi keseruan berpetualang di Taman Hutan Raya Ir H Djuanda.

Kawasan dengan luas wilayah sekitar 58.000 ha ini bernama Taman Nasional Meru Betiri, sebuah nama yang diambil dari gunung tertinggi di kawasan ini yaitu Gunung Betiri. Taman nasional yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi ini dipilih sebagai hutan favorit oleh traveler sebanyak 15%.

Tempat ini ditetapkan sebagai Suaka Margasatwa seluas 50.000 Ha berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian NomorΒ  276/Kpts/Um/ 6/1972 tanggal 6 Juni 1972 dengan tujuan utama perlindungan terhadap jenis Harimau Jawa. Uniknya di hutan ini terdapat flora yang cukup langka yaitu Rafflesia zollingeriana, salah satu jenis rafflesia yang endemik di bagian Timur Pulau Jawa yang hanya dapat dijumpai di kawasan Taman Nasional Meru Betiri.

Selain berpetualang di hutan, kawasan taman nasional ini juga memiliki pantai yang masih alami. Pantai ini bernama Pantai Bandealit, sebuah pantai yang bisa diakses dengan cara menembus hutan Taman Nasional Meru Betiri. Ini adalah salah satu pantai yang populer di kawasan taman nasional karena keindahan pantai yang masih alami dan cerita misteri yang terkandung di dalamnya.

Ini merupakan sebuah taman nasional di Halmahera, Maluku Utara, menjadi sebuah hutan penting untuk kelangsungan 23 spesies burung endemik. Selain itu juga hutan ini penting untuk menjadi tempat resapan air bagi kebutuhan masyarakat, peternakan dan industri.

Mendapat perhatian traveler sebanyak 10%, taman nasional ini memiliki 7 tipe ekosistem yaitu hutan mangrove, hutan pantai, hutan rawa, vegetasi tebing sungai, hutan hujan dataran rendah, hutan hujan pegunungan dan padang rumput. Uniknya kawasan ini juga menjadi sebuah tempat bagi masyarakat Tugutil untuk dapat terus menjalankan cara hidup tradisionalnya.

Wisata di Taman Nasional Aketajawe lolobata juga tak kalah menarik, di sini kita bisa menemukan panorama alam yang indah, kumpulan burung asli dari habitatnya, air terjun, lokasi penelitian dan budaya tradisional masyarakat Tugutil.

(aff/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads