"Mewah itu (resor) bukan karena bintang 6 atau berapa jutaan dollar propertinya. Tapi mewah menurut kami, adalah karena pengalaman dan suatu kesenian serta kultur yang melekat di dalamnya," tutur Direktur Interior Desain Trans Property, Joel Villegas Alonzo kepada detikTravel di The Trans Resort Bali, Jl Sunset Road No 9 Lingkar Taman Mertanadi, Seminyak, Bali, Sabtu (13/12/2014) kemarin.
Memang betul kata Joel. Kalau melihat gerbang masuknya saja, Anda tak akan mengira The Trans Resort Bali sebagai resor. Pintu gerbangnya saja berbentuk kulkul. Suatu menara khas Bali yang biasa ada di desa-desa untuk menandakan suatu peringatan atau penanda suatu kejadian penting.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak jauh dari situ, ada wantilan yang merupakan suatu bangunan adat dan bisa digunakan masyarakat sebagai suatu balai pertemuan untuk melakukan kegiatan. Namun wantilan di The Trans Resort Bali berfungsi sebagai ruang meeting private. Dengan tidak mengubah atapnya, yang berlapis-lapis atau bertingkat-tingkat ke atas.
"Masuk ke bagian lobi, ada dua lukisan Bali yang berukuran besar di dinding. Itu dibuat khusus oleh Nyoman Gunarsa, seniman Bali yang sudah terkenal seantero jagad. Lukisan yang menggambarkan kebudayaan Bali, tarian Barong dan para penarinya," ungkap pria yang asli dari Filipina ini.
Lukisannya berukuran 5 x 3 meter dan penuh warna. Masih di bagian lobi, cobalah mendongak ke atas, ada lampu gantung yang berbentuk bunga teratai. Bagi masyarakat Bali, bunga itu punya nilai istimewa melambangkan pengetahuan dan spiritual.
"Tentu tidak lampunya saja, tapi semua sudut-sudut The Trans Resort Bali penuh dengan corak bunga teratai. Dari dinding, langit-langit, gagang pintu sampai di lantai. Itu biar tamu tahu, kalau bunganya melambangkan ciri khas Bali," kata Joel.
Kembali bicara soal Nyoman Gunarsa, ternyata sang seniman tersebut melukis di banyak tempat. Pada bagian publik seperti lobi, ballroom dan lainnya. Di dalam kamar juga ada lukisan yang menggambarkan Bali, tapi dilukis seniman lain bernama Sunaryo.
Lalu apalagi kesenian yang khas Bali di The Trans Resort Bali? Oh, coba perhatikan pajangan yang bentuknya bundar. Pajangan itu namanya kepeng, koin Bali kuno. Mungkin banyak traveler yang belum tahu tentang itu, termasuk Anda.
"Kami bahkan punya 16 villa yang dinamakan 'Kampung'. Bentuk rumahnya khas rumah-rumah adat Bali yang atapnya jerami. Tapi tetap mewah, karena luas 350 meter persegi dan punya kolam renang privat. Pintunya saja seperti gapura dengan kayu tua," ungkap General Manager The Trans Resort Bali, Alexander Jovanovic dalam kesempatan yang sama.
Resor seluas sekitar 2 hektar ini benar-benar penuh citarasa Bali. Kalau tak percaya, datangi langsung The Trans Resort Bali yang baru akan soft opening pada tanggal 19 Desember 2014 mendatang.
"Suatu karya seni mempunyai kemewahan dan nilai yang tidak terbeli. Mau sampai 50 tahun sampai 100 tahun, karya seni itu akan tetap ada. Dan, karya seni serta budaya Bali, bisa Anda dapatkan di sini," tegas Joel.
detikTravel akan mengupas tuntas tentang The Trans Resort Bali. Mau tahu lebih lanjut, apa saja fasilitas, interior dan harga per malamnya di sana? Tunggu tulisan-tulisan selanjutnya.
(shf/shf)
Komentar Terbanyak
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Foto: Momen Liburan Sekolah Jokowi Bersama Cucu-cucunya di Pantai
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!