Ini Dia Manfaat Jalan Kaki Saat Traveling, Bagi Kesehatan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Travel Highlight Jalan Kaki

Ini Dia Manfaat Jalan Kaki Saat Traveling, Bagi Kesehatan

Kurnia Yustiana - detikTravel
Kamis, 05 Feb 2015 07:42 WIB
Ilustrasi (Thinkstock)
Jakarta - Saat traveling, jangan terlalu sering mengandalkan kendaraan umum. Jalan kaki saat traveling juga cukup mengasyikkan lho. Selain gratis, ternyata banyak juga manfaatnya untuk kesehatan tubuh.

Traveling sambil jalan kaki baik untuk dilakukan. Jalan kaki memang sepertinya melelahkan, tetapi sebenarnya memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh.

"Tentu saja baik ya," ujar dr Michael Triangto, SpKO dalam wawancara telepon dengan detikTravel, Rabu (5/1/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan bahwa setiap aktivitas fisik termasuk jalan kaki itu membutuhkan energi. Energi bisa didapat dari pembakaran bahan makanan yang ada di dalam tubuh.

Hasil pembakaran ini akan diedarkan oleh jantung ke seluruh tubuh terutama tungkai dan kaki, jantung pun akan berdenyut lebih cepat. Proses ini juga akan memaksa tubuh untuk melatih kekuatan, keseimbangan, daya tahan bahkan daya ingat. Jika tidak melakukan aktivitas fisik maka tubuh tidak akan terlatih.

"Dan dalam hal tidak bergerak, tidak dilatih," kata dr Michael.

dr Michael menyebutkan bahwa menurut American College of Sports Medicine (ACSM), umumnya setiap orang butuh bergerak 150 menit per minggu agar dapat menjaga kesehatan. Jadi, sebaiknya aktivitas fisik dilakukan selama minimal 30 menit per hari.

BACA JUGA: Pria Jalan Kaki 4.646 Km di Tiongkok

Melakukan aktivitas fisik saat traveling bisa sekaligus jadi ajang untuk diet karena dapat menurunkan kadar lemak dalam tubuh asalkan jalan kaki dilakukan lebih dari 30 menit. Pada menit-menit awal dilakukannya aktivitas fisik, karbohidrat akan dibakar terlebih dahulu. Setelah lebih dari 20 menit, maka lemak pun akan dibakar.

"Jadi, pertama kali kita bergerak yang dibakar adalah gula, setelah menit ke 20 dan selebihnya, dengan intensitas yang sama maka yang dibakar adalah lemak," jelasnya.

Namun, aktivitas fisik yang dilakukan juga tidak boleh berlebihan. Beban setiap aktivitas fisik memang berbeda-beda. Misalnya saja saat naik gunung, traveler tidak boleh terlalu bersemangat sampai mengabaikan istirahat karena dapat berbahaya bagi kesehatan.

"Kalau bicara naik gunung tidak bisa digeneralisasi. Tapi secara umum, setiap setengah jam sampai 1 jam butuh istirahat. Katakanlah kita naik gunung tanpa beban, tapi kalau kita bawa backpack atau peralatan yang berat itu 30 menit butuh istirahat," jelas dr Michael.

(fay/fay)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Travel Highlight Jalan Kaki
Travel Highlight Jalan Kaki
17 Konten
Artikel Selanjutnya
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads