Anggapan Jakarta bukanlah kota yang ramah dengan para pejalan kaki kini bisa ditepis. Buktinya ada Jakarta on Foot yang menjadi contoh bahwa keliling Jakarta dengan jalan kaki pun tak kalah seru. Komunitas ini dibentuk tahun lalu oleh 3 penggagas yaitu Novi Kresna, Hanny Kusumawati dan Windy Ariestanty.
"Awalnya bermula dari keinginan mengenal kota sendiri dengan lebih baik lewat jalan kaki," ujar salah satu penggagas Jakarta on Foot, Windy kepada detikTravel, Rabu (4/2/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para anggota yang bergabung disebut Onfooter. Mereka bisa berkumpul dan bertukar pikiran mengenai tempat-tempat mana yang ingin dijelajahi. Tidak asal jelajah, tapi juga dengan informasi akurat langsung dari warga setempat.
"Pemandu jelajah jalan kakinya harus orang lokal di daerah yang disepakati, rute jalan dibuat oleh pemandu lokal tersebut," lanjut Windy.
Dengan begitu, informasi dan rute akan berbeda dari yang lainnya. Karena pemandu lokal ini tentu tahu benar bagaimana daerah tempat tinggalnya. Inilah salah satu hal yang membuat komunitas dengan akun Twitter @Jktonfoot ini begitu menarik.
Memiliki pengikut awal sebanyak 25 orang, Jakarta on Foot pun memulai petualangan pertamanya di Petak 9. Tanpa dipungut biaya sepeserpun, para penggemar jalan kaki sekaligus traveling ini mulai menjelajah kawasan Petak 9.
Petualangan selanjutnya berhasil mengumpulkan sekitar 40 peserta yang gemar berjalan kaki. Dengan tema Noddle Walking Tour, para peserta berkeliling kedai di antaranya Bakmi Kemurnian dan Bakso Loncat. Alur perjalanan diatur sebaik mungkin oleh pemandu lokal yang juga merupakan salah satu anggota komunitas.
Komunitas yang sudah kuat di media sosial ini menekankan bahwa ini bukanlah gerakan yang membuka keanggotaan. Jakarta on Foot lebih mirip seperti komunitas terbuka. Di mana siapa saja boleh bergabung, memberikan usulan rute atau menjadi pemandu. Komunitas ini juga terbuka untuk kerja sama dengan komunitas lain agar kegiatan bisa lebih seru dan edukatif.
Meski tergolong baru terbentuk, namun penggemar keliling kota dengan jalan kaki terhitung cukup banyak. Uniknya, bukan hanya traveler lokal saja yang tertarik mengikuti perjalanan ini, tapi juga traveler asing.
"Anehnya, setiap kali bikin event JktonFoot, selalu ada turis asing yang bergabung," ujar Windy.
Untuk saat ini, belum ada jadwal rutin untuk menjelajah ibukota bersama Jakarta on Foot karena para penggagas yang jarang berada di Jakarta. Namun diharapkan nantinya komunitas ini bisa kuat dan bisa berkeliling meski para penggagas tak turut serta.
"Lewat Jakarta on Foot, kami berharap kita bisa mengenal lebih baik Jakarta sekaligus menikmati kota ini," tutup Windy.
(fay/fay)
Komentar Terbanyak
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana
Penumpang Pria yang Bawa Koper saat Evakuasi Pesawat Dirujak Netizen
Suhu Bromo Kian Menggigit di Puncak Kemarau